FKIP News—Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengadakan acara yudisium periode IV Tahun 2024, (Kamis, 15/08/2024). Bertempat di Rayz Hotel UMM, acara ini menyatukan 233 peserta berbagai program studi di FKIP UMM dalam sebuah perayaan akademis yang penuh makna. Lulusan tersebut meliputi Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia sebanyak 35 mahasiswa, Prodi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) sebanyak 10 mahasiswa, Prodi Pendidikan Bahasa Inggris sebanyak 45 mahasiswa, Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) sebanyak 69 mahasiswa, Prodi Pendidikan Matematika sebanyak 30 mahasiswa, dan Prodi Pendidikan Biologi sebanyak 45 mahasiswa.
Dalam acara tersebut, Annisa Ahlak dari Prodi PGSD diumumkan sebagai lulusan terbaik tingkat fakultas dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sempurna, yaitu 4.00. Prestasi ini adalah hasil dari kerja keras dan komitmen Annisa dalam menyelesaikan studinya dengan pencapaian akademik sempurna. Selain penghargaan untuk lulusan terbaik akademik, acara ini juga memberikan apresiasi kepada 47 lulusan terbaik nonakademik yang telah menunjukkan prestasi luar biasa dalam berbagai bidang. Prestasi nonakademik ini meliputi publikasi ilmiah, penerbitan buku, perolehan Hak Kekayaan Intelektual (HKI), kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), Kuliah Kerja Nyata (KKN) internasional, serta kejuaraan nasional dan internasional.
Sebagai bagian dari acara, Radfan Faisal, S.Pd., seorang alumni Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia yang kini menjabat sebagai Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Probolinggo, Jawa Timur, memberikan motivasi kepada para lulusan.
Tema yudisium tahun ini adalah "Transformasi Diri dalam Membangun Bangsa," yang menggambarkan fokus pada perubahan diri sebagai kunci untuk menghadapi tantangan dan membangun masa depan yang lebih baik. Dalam sambutannya, Dekan FKIP UMM, Prof. Dr. Trisakti Handayani, MM, menekankan bahwa abad ke-21 membawa tantangan yang memerlukan keterbukaan dan kualitas. “Kehidupan manusia saat ini mengalami perubahan fundamental, dan kita harus berorientasi pada kualitas dalam segala usaha dan hasil kerja. Untuk menghadapi tantangan tersebut, kita memerlukan sumber daya manusia yang berkualitas, yang hanya dapat dihasilkan oleh lembaga yang dikelola secara profesional,” ujar Prof. Trisakti.
Beliau juga menyoroti pentingnya transformasi diri untuk mengatasi rasa takut, keraguan, dan pesimisme. Menurutnya, transformasi diri memungkinkan kita untuk keluar dari batasan-batasan yang telah kita ciptakan sendiri dan menemukan potensi tersembunyi yang dapat mengubah pola hidup kita. Paradigma baru sangat penting untuk menghadapi tantangan baru, seperti yang dinyatakan oleh Khun, seorang filsuf terkemuka di bidang pendidikan. Menghadapi tantangan dengan paradigma lama hanya akan mengarah pada kegagalan.
Di samping itu, Prof. Trisakti juga menggarisbawahi pentingnya kesiapan menghadapi kehidupan global dan teknologi yang terus berkembang. “Mahasiswa yang hari ini di yudisium adalah generasi milenial yang dipersiapkan oleh FKIP UMM untuk memasuki kehidupan tanpa batas dan penuh ketidakpastian. Kalian dipersiapkan untuk menjadi calon guru profesional yang siap menghadapi tantangan pendidikan dengan optimis dan percaya diri,” kata Prof. Trisakti.
Transformasi diri yang berbasis pada nilai-nilai ke-Islaman dan ke-Muhammadiyahan, yang ditanamkan oleh FKIP UMM, menjadi bekal yang sangat kuat untuk merubah dunia. Dengan semangat ini, para lulusan diharapkan dapat menerapkan ilmu dan nilai-nilai yang telah diperoleh untuk memberikan kontribusi positif dalam membangun bangsa. Acara yudisium ini menandai akhir dari masa studi para lulusan dan juga awal dari perjalanan mereka dalam menghadapi tantangan di dunia profesional dan global. (*fd)