Bentuk Karakter Wirausaha Anak Panti Asuhan Lewat Pelatihan Batik Celup

Minggu, 22 November 2020 18:25 WIB   Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

foto : istimewa

Mahasiswa Prodi Pendidikan Biologi FKIP UMM beri pelatihan membuat batik celup anak panti asuhan untuk membentuk karakter kewirausahaan. Dibawah bimbingan Tutut Indria Permana, M.Pd., Siti Mariyatul Qibtiyah sebagai ketua, serta Ladysyah Fitri Rohmah, Nur Hadi Hidayat, dan  Yeni Setyaningsih sebagai anggota melatih 10 anak Panti Asuhan Putri Aisyiyah Dinoyo, Malang, selama hampir satu bulan, yakni 22 Agustus 2020 hingga 15 September 2020.

Ide kegiatan ini bermula dari fakta bahwa masyarakat Indonesia lebih condong menjadi job seeker sehingga jumlah wirausahawan di Indonesia baru mencapai 2%. Padahal, idealnya, agar dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, jumlah wirausahawan suatu negara setidaknya harus mencapai 4%. Karena itu, jiwa kewirausahaan harus ditanamkan sejak dini, terutama bagi anak-anak panti asuhan.

“Dengan keterampilan wirausaha, mereka akan lebih mandiri. Ini penting karena mereka tidak bisa bergantung pada orang tua. Selain itu, ini juga bisa menjadi solusi bagi permasalahan donasi panti asuhan yang tidak tetap pada setiap bulannya,” tutur Siti Mariyatul Qibtiyah saat diminta keterangan lewat WA, Sabtu (20/11/2020).

Lataran dilaksanakan di masa pandemi, tim memanfaatkan platform Google Meeting untuk kegiatan pelatihan dan aplikasi WA untuk kegiatan pendampingan. Kegiatan pelatihan meliputi pemberian materi kewirausahaan, pembuatan batik celup, pemasaran, dan pengemasan produk. Menariknya, materi pembuatan batik celup disajikan dalam bentuk video tutorial yang diunggah di youtube.

“Tujuannya agar lebih mudah dipahami dan bisa diakses tanpa batas. Kami membuat video tutorial itu dengan aplikasi Kinemaster karena ada banyak pilihan efek animasi yang sesuai dengan kebutuhan kami,” tambah Siti.

Selain itu, tim juga membuat Buku Pedoman Pelaksanaan Program dengan menggunakan bantuan software Power Point.

“Terima kasih kepada tim yang telah memberikan pelatihan membuat batik celup secara daring. Kegiatan ini akan kami lanjutkan, kami optimalkan lagi. Kami akan membuat lagi kreasi-kreasi produk batik celup dan menjualnya kepada masyarakat luas,” terang Farida.Adanya kegiatan ini terbukti menambah pemahaman dan keterampilan anak panti asuhan dalam hal membuat batik celup maupun berwirausaha. Ini terlihat dari peningkatan hasil pretest dan posttest yang melonjak hingga 90%. Alhasil, mitra memberikan apresiasi yang tinggi atas pelaksanaan kegiatan ini. Bahkan, Farida Basori, pengelola Panti Asuhan Putri Aisyiyah Dinoyo pun berniat untuk melanjutkan kegiatan.

Kegiatan ini merupakan aplikasi dari Kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa pada skim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-M). PKM-M ini tidak hanya memperoleh pendanaan dari Belmawa Dikti, tetapi juga mewakili UMM pada gelaran PIMNAS 33 yang akan dihelat secara daring sepekan ke depan. Lewat keberhasilan program dan luaran tambahan artikel yang telah dipublikasikan di International Journal of Community Service Learning (IJCSL) Universitas Pendidikan Ganesha, diharapkan tim bisa mengharumkan nama Kampus Putih dengan menyabet gelar sebagai Jawara PKM-M Tahun 2020. (*fid) 

Shared: