Beberapa program beasiswa dan mobilitas mahasiswa yang diselenggarakan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang dalam berbagai program yang bekerjasama dengan berbagai pihak, baik di lingkungan universitas maupun pihak eksternal.
Daftar Beasiswa & Program Mobilitas Mahasiswa
Program Erasmus
Sebagai upaya memperkuat pengakuan internasional, Universitas Muhammadiyah Malang terus mengirimkan mahasiswa, dosen, dan karyawannya untuk belajar dan merasakan suasana internasional. Hal tersebut dilakukan dengan menjalin beberapa kerja sama, salah satunya program Erasmus Mundus. Sejak 2010, UMM bermitra dengan organisasi Uni Eropa (UE) untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa, karyawan, dan dosen UMM untuk mendapatkan beasiswa Erasmus+ di sejumlah kampus di Eropa. Ada lebih dari 100 mahasiswa UMM yang pernah ke luar negeri. Program ini memberikan manfaat yang luar biasa bagi penerimanya. Selain mendapatkan pengalaman internasional, mereka juga dapat mengembangkan kemampuan dan kemandirian untuk tinggal dan belajar di luar negeri.
Program Learning Express
Kerja sama yang terjalin antara Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dan Singapore Polytechnic (SP) sejak 2014 terus gencar membangun kualitas sumber daya manusia melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Melalui program Learning Express (LEx), mahasiswa UMM berkolaborasi dengan mahasiswa SP melalui pengembangan pembelajaran Design Thinking (DT). DT adalah metode yang berfokus pada pemecahan masalah yang dieksplorasi melalui observasi lapangan dan berorientasi pada pembuatan produk atau program.
International Internship Program
Hingga tahun 2019, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang telah melaksanakan magang internasional di Thailand sebanyak empat angkatan. Sejak tahun 2015, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang telah bekerjasama dan mengirimkan mahasiswanya untuk mengajar di Thailand. Kunjungan 12 senator Thailand (anggota parlemen) yang dipimpin Jenderal Chavingcuk (mantan Panglima TNI) pada 10 Agustus 2018 ke UMM mengukuhkan kerja sama dengan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
Magang ke Thailand ini diadakan setiap bulan Juni. Selama satu bulan penuh mahasiswa melaksanakan kegiatan praktik mengajar di sekolah tersebut. Mahasiswa melaksanakan magang di sekolah-sekolah yang tergabung dalam MEDAT (Muslim Education Development Association Thailand), sebuah organisasi sekolah yang terdiri dari SD, SMP, dan SMA di seluruh Thailand. Berkat kerjasama yang harmonis, setiap tahun FKIP mengirimkan 45 s/d 55 mahasiswa dari 6 program studi (Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Bahasa Indonesia, Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan Pendidikan Biologi, Pendidikan Matematika, dan PKn) ke empat provinsi di Thailand, yaitu Bangkok, Satun, Krabi dan Songklha.
Melalui program magang tahap 3 ini, mahasiswa melaksanakan kegiatan mengajar. Terlepas dari latar belakang disiplin ilmu mereka, mereka akan mengajar bahasa Inggris, budaya dan bahasa Indonesia, pramuka, dan mata pelajaran ekstra kurikuler lainnya. Mulai tahun 2018, ketiga kegiatan magang ini dipadukan dengan pendidikan KKN. Oleh karena itu, durasi program ditambah satu bulan, sehingga program magang dan pengabdian masyarakat mahasiswa berakhir pada bulan Agustus. Dengan menggabungkan Magang dan Program Pengabdian kepada Masyarakat, mahasiswa akan lebih leluasa dalam merancang dan melaksanakan kegiatan kemasyarakatan. Melalui program bersama ini mahasiswa mampu mengembangkan koperasi sekolah, serta memperkenalkan berbagai budaya daerah yang ada di Indonesia, seperti wayang, angklung, jumput batik dan lain-lain. Bahkan, ada kelompok mahasiswa yang menginisiasi kegiatan literasi melalui perpustakaan keliling.
Meskipun Program Magang tahap 3 dan Program Pengabdian Masyarakat Internasional memiliki ruang lingkup bilateral, namun memiliki arti penting bagi mahasiswa. Tidak hanya berkaitan dengan ekspos sekolah, tapi lebih ke suasana internasional. Mahasiswa perlu berwawasan internasional, terlebih dengan diberlakukannya pasar bebas ASEAN sejak 2015. Mau tidak mau, dunia pendidikan sudah pasti terpengaruh oleh globalisasi, dan mahasiswa harus siap memenangkan persaingan global termasuk di bidang pendidikan.
Melalui magang internasional ini, berbagai kualifikasi yang diinginkan oleh pembelajaran abad 21, antara lain keterampilan komunikasi, berpikir kreatif, kolaborasi bahkan kemandirian dapat diperkuat dengan partisipasi mahasiswa dalam magang internasional dan Program Pengabdian kepada Masyarakat. Untuk itu, mahasiswa peserta magang internasional dan Program Pengabdian kepada Masyarakat mendapatkan pelatihan yang memadai terkait dengan pemenuhan empat kualifikasi yang dipersyaratkan, penguatan semangat de corp, penguasaan bahasa dan budaya Thailand dan yang tidak kalah pentingnya adalah menguasai pemetaan selama berwisata di Thailand. Pengalaman magang dan kegiatan pendidikan Program Pengabdian kepada Masyarakat di tahun 2018 telah mendapatkan apresiasi dari Kementerian Pendidikan Thailand dalam bentuk "Teacher of the Year". Penghargaan ini didapat berkat kerja cerdas siswa dalam pembelajaran dan pengembangan koperasi sekolah.
Sejak tahun 2019, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang kembali mengirimkan 46 mahasiswanya untuk mengikuti kegiatan magang internasional dan Program Pengabdian kepada Masyarakat. Para mahasiswa ini merupakan hasil seleksi dari 100 peminat. Sebanyak 46 mahasiswa terpilih berikutnya telah dipersiapkan secara intensif selama bulan Mei. Selain penguatan kualifikasi, pengembangan program individu, penguatan spirit de corp dan penguasaan wilayah dan budaya Thailand, mempertajam kemandirian dan kepekaan sosial disorot melalui program MOR, ICA dan NOLL.
Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang, Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes. memberikan perhatian saat pembekalan, agar peserta tahun ini diharapkan tidak hanya menjalankan program yang telah mereka persiapkan. “Saya berharap para peserta mampu memikat sekolah-sekolah di Thailand dengan karakter unggulannya sehingga mendapat kesempatan untuk direkrut menjadi guru di Thailand setelah lulus, sama seperti para seniornya,” demikian motivasi yang diberikan kepada peserta di tahun 2019. “Menjadi guru di Thailand sangat menjanjikan karena tidak membutuhkan sertifikasi seperti di Indonesia dan gajinya lumayan jauh lebih tinggi, ”pungkasnya.
Rektor Universitas Muhammadiyah Malang, Bapak Dr. Fauzan, M.Pd. juga memberikan apresiasi terhadap program magang dan pengabdian masyarakat internasional ini. “Saya berharap program ini bisa meluas ke negara lain, syukurlah bisa di Eropa dan Amerika,” pintanya seraya memberikan nomor kontak yang bisa dihubungi di Eropa dan Amerika.