Dukung Internasionalisasi Bahasa Indonesia, Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia Jajaki Kerja Sama dengan Hatyai Wittayalai Somboonkulkanya School, Thailand

Selasa, 04 Juni 2024 09:25 WIB   Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Rombongan UMM dan Hatyai Wittayalai Somboonkulkanya School berfoto bersama selepas diskusi

FKIP News—Perkembangan pembelajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) di Thailand, khususnya Thailand Selatan, menjadi perhatian Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia (PBI), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).  Hal itu mendorong tim dosen PBI FKIP UMM untuk melakukan kunjungan untuk melihat praktik pembelajaran BIPA di salah satu Sekolah terkemuka di Thailand Selatan, yakni Hatyai Wittayalai Somboonkulkanya School. Dalam kunjungan pada Kamis (30/05/2024) itu, rombongan juga melakukan penjajakan kerja sama strategis pada bidang pengajaran, penelitian, dan pengabdian.

Rombongan UMM disambut hangat oleh Direktur beserta jajaran dan perwakilan siswa SMP dan SMA Hatyai Wittayalai Somboonkulkanya School. Istimewanya, acara dibuka dengan presentasi pengenalan sekolah oleh perwakilan siswa SMP dengan menggunakan bahasa Indonesia.

Dosen Prodi PBI sekaligus kepala UPT BIPA UMM, Dr. Arif Budi Wurianto, M.Si., saat memberikan sambutannya mengatakan sangat senang dan bangga melihat kemampuan bahasa Indonesia siswa.

“Kami bersyukur akhirnya dapat berkunjung ke Hatyai Wittayalai Somboonkulkanya School ini. Terlebih, melihat bagaimana kemampuan berbahasa Indonesia siswa yang luar biasa. Kami merasa terharu dan bangga,” ungkapnya.

Ia pun menjelaskan, UMM merupakan perguruan tinggi terkemuka yang memiliki komitmen dalam mengembangkan pembelajaran BIPA di dalam dan luar negeri. UPT BIPA telah melahirkan ratusan alumni yang tersebar di berbagai negara. Alumni tersebut sebagian besar bekerja dalam bidang bahasa Indonesia. Salah satunya, Suhainee Saah yang saat ini menjadi pengajar BIPA di Hatyai Wittayalai Somboonkulkanya School.

Dr. Arif Budi Wurianto (kanan) mengisi materi untuk siswa di kelas alumni UMM, Suhainee Saah (kiri)

Kunjungan ini, tambahnya, juga merupakan wujud dari komitmen itu. Melalui Block Grant FKIP UMM, khususnya bidang penelitian, rombongan ingin melihat lebih dekat bagaimana peluang dan tantangan pembelajaran bahasa Indonesia di Hatyai Wittayalai Somboonkulkanya School. “Harapannya, kami dapat membantu menjawab tantangan yang dihadapi melalui berbagai kolaborasi di masa depan,” ungkap dosen yang juga pernah menjabat sebagai kepala Afiliasi Pengajar dan Pegiat BIPA Jawa Timur itu.

Fida Pangesti, S.Pd., M.A. menambahkan, kerja sama ini dapat berupa kerja sama pengajaran, penelitian, maupun pengabdian. Hal ini sangat dimungkinkan. Terlebih, saat ini Prodi PBI memiliki program Center of Exellence (CoE) Diplomasi Bahasa.

“CoE Diplomasi Bahasa merupakan program unggulan Prodi PBI FKIP UMM yang bertujuan untuk mencetak calon guru BIPA profesional. Selain mendapat teori pengajaran BIPA, mahasiswa dibekali pengalaman melalui program magang di dalam maupun luar negeri. Nantinya, kami berharap mahasiswa kami juga dapat melaksanakan program magang di sekolah ini,” katanya.

Selain itu, Fida, sapaan akrabnya, juga menjelaskan berbagai peluang bagi lulusan Hatyai Wittayalai Somboonkulkanya School untuk dapat melanjutkan studi di Universitas Muhammadiyah Malang. “Selain Program beasiswa Kemitraan Negara Berkembang (KNB) oleh Kemendikbudristek, ada pula beasiswa UMM Summit yang memberikan beasiswa penuh maupun beasiswa sebagian,” tambahnya.

Menyimak informasi tersebut, Direktur Hatyai Wittayalai Somboonkulkanya School, Seri Ingkhong, terlihat antusias. Ia menjelaskan, Hatyai Wittayalai Somboonkulkanya School memiliki program bahasa asing tidak hanya untuk siswa SMA, tetapi juga siswa SMP. Dan sejauh ini, program bahasa Indonesia menjadi salah satu bahasa asing favorit siswa. Bahkan, mereka telah memenangkan berbagai kompetisi bahasa Indonesia tingkata nasional. “Siswa kami bisa memilih bahasa asing yanag mereka minati dan mempelajarinya dalam satu semester. Menariknya, banyak dari mereka yang mengambil program bahasa Indonesia,” pungkasnya.

Oleh karena itu, menurutnya, kunjungan UMM dan penjelasan tentang program-program yang ditawarkan UMM dapat menjadi angin segar bagi Hatyai Wittayalai Somboonkulkanya School. Ia pun berjanji akan melakukan kunjungan balikan ke UMM untuk membahas lebih jauh poin-poin kerja sama yang dapat dikolaborasikan. “Kolaborasi ini sangat penting bagi kita dalam rangka memajukan pendidikan, khususnya pengajaran bahasa Indonesia di sekolah kami. Oleh karena itu, kami tidak sabar untuk berkunjung ke UMM dan mendiskusikan lebih spesifik kerja sama ini,” tutupnya.

Acara kemudian dilanjutkan dengan observasi pembelajaran bahasa Indonesia di SMP Hatyai Wittayalai Somboonkulkanya School. Para siswa tampak sangat bersemangat belajar materi tentang warna. Sebagai apresiasi, beberapa siswa yang aktif mendapatkan souvenir UMM. (*fd)

 

Shared: