Selasa, 21 Nopember 2017 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang (FKIP UMM) menyelenggarakan yudisium yang meluluskan 233 lulusan. Banyak hal yang membanggakan dalam yudisium periode ini diantaranya peningkatan IPK lulusan serta lulusan yang memiliki prestasi nasional dan internasional. Rata-rata IPK lulusan pada yudisium periode IV Tahun 2017 adalah 3,44 mengalami penurunan 0,07 dari Periode Sebelumya, wisudawan dengan IPK tertinggi diraih oleh Risa Umami dengan IPK yang hampir sempurna yaitu 3,98 dari Prodi Pendidikan Biologi. Sedangkan prestasi akademik lainnya meliputi meliputi Penerima beasiswa Erasmus+ dari Komisi Eropa untuk belajar selama satu (1) semester di University of Murcia-Spanyol, Juara 1 Debate bahasa Inggris tingkat nasional, Pengabdian Internasional a.n. Bayu Dharmala. Juara PKM dan Business Plan tingkat nasional a.n Fillah Amalia. Juara olahraga beladiri a.n. Bimo Wicaksono dan Winda Pratiwi serta Aninda Nida’ul Azizah yang memiliki prestasi di bidang keorganisasian.
Tema yudisium kali ini adalah “Menjadi Tenaga Pendidik Profesional Untuk Indonesia Berkemajuan”. Tema ini dipilih dalam rangka memberikan pembekalan pada lulusan agar agar terus meningkatkan SDM sehingga menjadi guru yang semakin profesional dan selalu mengabdi demi kemajuan Indonesia. Menurut ketua panitia yudisium, Bayu Hendro Wicaksono, M.Ed., Ph.D.,. poin penting atas hasil capaian pendidikan adalah Ruh Pendidik dalam hal pembelajaran sebagai konstruktor dan motor penggerak proses pembelajaran. Ruh Pendidik itulah yang erat kaitannya dengan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang dibutuhkan pada era Asian Centris ini. SDM yang dimaksud adalah SDM yang memiliki "Percaya Diri, Integritas, Kreatif, Berpikir Kreatif dan Holistik, serta berani mengambil Resiko" sehingga menjadi cikal bakal dalam membentuk generasi anak bangsa yang sanggup survive di era masa depan, sambung dosen FKIP yang menyelesaikan S2 dan S3 di Australia ini.
Pembekalan ini disampaikan oleh dua nara sumber. Nara sumber pertama yakni, Alfian Mu’arof, S.Pd. alumni bahasa Inggris FKIP UMM yang mendapatkan beasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) dari DIKTI. Secara spesifik, Alfian memotivasi para wisudawan untuk berani keluar dari zona nyaman dengan hanya menjadi guru di kampung halamannya masing-masing. “mumpung masih muda harus mencari pengalaman dengan mengajar di daerah-daerah yang ekstrem, sekaligus sebagai bentuk pengabdian bagi bangsa Indonesia”. Nara sumber ke-dua Faizah Hilmiah Nur, S.Pd. adalah pemilik Raudhotul Athfal (RA) Cahaya Hati. Mia yang pernah memimpin sekolahnya meraih Juara I RA Go Green se-Kab Malang ini memberikan penjelasan tentang bagaimana mengelola lembaga pendidikan yang efektif dan efisien. Bagi Mia, lulusan FKIP tidak harus tergantung pada institusi lain untuk mengimplementasikan ilmunya, melainkan bisa berinisiatif untuk berkarya dibidang lain. Yang paling utama adalah action dan selalu mencoba. Sebagai contoh mendirikan lembaga pendidikan yang profesional sehingga menjadi orang yang memiliki manfaat lebih. Guru harus bisa memahami anak zaman now dengan karakteristik yang sangat melek teknologi.