Gelar Kelulusan PPG, FKIP UMM Cetak Terbanyak

Senin, 29 Mei 2023 03:45 WIB   Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

 

Malang--Komitmen berkontribusi pada dunia pendidikan Indonesia, Prodi Pendidikan Profesi Guru (PPG) FKIP Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) terus mencetak calon guru profesional. Kali ini, ada 482 mahasiswa yang dikukuhkan pada sumpah profesi guru PPG dalam jabatan Kemenag. Mereka diharapkan menjadi guru-guru yang profesional dan mampu mencerdaskan generasi Indonesia untuk menyongsong Indonesia Emas 2045.

Ratusan ribu guru di bawah naungan Kementerian Agama (Kemenag) harus bersaing untuk dapat mengikuti PPG guna mendapatkan sertifikat pendidik.

Di antara ratusan ribu guru yang belum mendapatkan kesempatan untuk mengikuti PPG, terdapat 482 mahasiswa yang berproses mengikuti PPG di FKIP UMM diambil sumpahnya.

Pengukuhan berlangsung di Gedung Teater Dome UMM, kemarin (20/5). Prosesi tersebut dihadiri Rektor UMM Prof Dr Fauzan MPd. Selain itu, Sekretaris Menteri Agama RI, H.M. Sidik Sisdiyanto, S.Ag., M.Pd dan Sekretaris Panitia Nasional PPG Kemenag RI Dr Mustofa Fahmi SPd M.Ed.,

Pengukuhan diawali dengan sambutan oleh Dekan FKIP UMM Dr Trisakti Handayani MM., yang menyatakan bahwa para mahasiswa yang dikukuhkan berhak mendapatkan Sertifikat Pendidik.

Dia merincikan, mahasiswa yang dikukuhkan berasal dari empat bidang studi yang meliputi: 47 bidang studi Pendidikan Biologi, 113 bidang studi Pendidikan Bahasa Indonesia, 107 bidang studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, serta 215 bidang studi Pendidikan Bahasa Inggris.

”Mereka berasal dari 30 provinsi yang ada di Indonesia. Mulai dari Aceh, Bali, Kalimantan, Sulawesi, hingga Sumatera,” terang Trisakti.

Meski demikian, yang hadir di tempat sebanyak 175 orang, sementara sisanya mengikuti pengukuhan secara virtual.

Kepada para mahasiswa yang dikukuhkan, Trisakti berpesan agar alumni PPG FKIP UMM benar2 menjadi guru profesional yang dapat mendesiminasikan ilmu dan keterampilan yang diperoleh selama mengikuti perkuliahan kepada lingkungan sekolahnya.

Terlebih, selama perkuliahan mereka ditempa dengan ilmu pendidikan kekinian yang sesuai perkembangan jaman.

Seperti: Pembelajaran abad ke-21, HOTs, Desain Pembelajaran Inovatif, Pengintegrasian TPACK dalam pembelajaran, Pendekatan Inquiry Base Activities dalam pembelajaran, dan  penguatan karakter Kebangsaan.

Trntunya masih banyak lagi aktivitas-aktivitas pendukung yang diberikan dalam upaya memperkuat jatidiri sebagai guru profesional.

Alumni PPG UMM merupakan guru yang memiliki etos kerja dan semangat yang tinggi, pantang menyerah, dan siap mengabdikan diri untuk membangun peradaban bangsa yang unggul.

Ditambahkan oleh Rektor UMM Prof Dr Fauzan MPd, setelah mendapat sertifikat guru, para alumni memiliki tanggung jawab moral yang berat. Sebab, mereka harus menyiapkan SDM yang unggul sekaligus mencerdaskan generasi Indonesia dalam rangka Indonesia Emas.

Di sela kegiatan pengukuhan dan sumpah profesi, Sekretaris Panitia Nasional PPG Kemenag RI Dr Mustofa Fahmi S.Pd M.Ed turut menyampaikan sejumlah pesan dalam orasinya.

Mustofa mengapresiasi karena alumni PPG FKIP UMM bisa dikukuhkan dan mendapat sertifikat guru. Ini karena masih sekitar 49 persen guru madrasah dari 831 ribu guru yang belum mendapat kesempatan untuk mengikuti program sertifikasi guru.

”Sementara, kuota dari Kemenag sejak tahun 2018 hanya 10 ribu guru per tahun. Usia rata2 mahasisw PPG Dalam jabatan berkisar 40-45 tahun, sehingga sertifikasi bagi guru madrasah baru bisa diselesaikan 20 tahun ke depan,” terang dia.

Oleh karena itu, Mustofa menilai mahasiswa yang dikukuhkan termasuk beruntung.

Selanjutnya Mustofa menyatakan vahwa, kualitas guru madrasah sekarang tidak berbeda jauh dengan guru di bawah naungan Kemendikbudristek. Pendidikan yang ditempuh dalam mengikuti PPG Dalam Jabatan memiliki standar yang sama dan sudah melek digital.

”Pesan saya jadilah insan pendidik yang pembelajar sepanjang hanyat”, ikuti perkembangan dunia pendidikan secara berkelanjutan, agar guru dapat menjadi pendidik sesuai dengan jamannya.

 

Selain Mustofa, ada Sekretaris Menteri Agama H M Sidik Sisdiyanto SAg MPd yang juga menyampaikan orasi. Menurut dia, kini para mahasiswa yang dikukuhkan harus memilih jalan mereka.

Yakni menjadi sosok layaknya ulat sutra yang mau berkarya atau ulat bulu yang bisa membuat lingkungan tidak nyaman. Mereka juga harus meningkatkan kualitas karena sekarang madrasah juga menjadi pilihan orang tua untuk menyekolahkan anak-anak mereka.

”Hadirnya bapak dan ibu di madrasah bisa membantu meningkatkan kualitas madrasah. Saya yakin, para mahasiswa di sini hebat dan akan menjadi suluh yang membawa visi misi profetik dari lembaga pendidikan formal bernuansa agama,” tegas Sisdik

Dia pun meminta agar para mahasiswa yang dikukuhkan tidak hanya sekedar melakukan transfer pengetahuan, tapi juga adab dan keikhlasan.

Selain itu, dalam bertugas mereka harus rendah hati, tenang, dan kompeten sekaligus menguasai bidang studi yang diajarkan.

Shared: