MALANG, Dini Anggita Sumantri dan Wulan Ria Anggarini mengukir sejarah baru di Prodi Bahasa Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Malang. Pasalnya kedua mahasisiwi tersebut merupakan gelombang pertama yang lulus tanpa bersusah payah mengerjakan skripsi.
Dini dan Wulan, sapaan akrab mereka, sempat menjadi sorotan pemberitaan pada 2018 berkat karya bertajuk “Aplikasi 1001 Majas” yang telah hadir di playstore dengan berbekal Surat pencatatan Ciptaan yang dikeluarkan Kementerian Hukum dan Hak Asasi manusia Nomor 000110913. Aplikasi berbasis android lahir atas kesadaran akan lekatnya gawai dalam kehidupan sehari-hari siswa dan belum optimalnya keterampilan siswa dalam menulis karya sastra. Tambahan pula, dewasa ini etika berbahasa dan penguasaan akan Bahasa baku juga mengalami penurunan. Oleh sebab itu, Aplikasi 1001 Majas berisi penjelasan tentang jenis-jenis majas dan ragam Bahasa Indonesia. Menariknya, penjelasan ini dilengkapi dengan komik dan permainan. Berkat inovasi dalam PKM Karsa Cipta ini, Dini dan Wulan bersama satu mahasiswa Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik UMM, Shodiq Imam Purnomo, menjadi satu-satunya tim PKM UMM yang berhasil melenggang ke PIMNAS XXXI yang dihelat di Universitas Negeri Yogyakarta.
“Bukan hal yang mudah bagi kedua mahasiswa ini untuk bisa menghasilkan produk karsa cipta yang inovatif seperti ini. Mereka sudah mengharumkan nama Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP UMM sehingga harus diberi apresiasi. Bentuk apresiasinya yaitu menyetarakannya dengan skripsi melalui program ekuivalensi,” terang Dr. Sugiarti, M.Si., Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia (28/2/2020).
Program Ekuivalensi Skripsi adalah program yang ditawarkan program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia kepada mahasiswa sebagai pengganti skripsi. Setidaknya ada lima pilihan karya yang dapat dipilih mahasiswa sebagai pengganti skripsi yakni artikel ilmiah yang diterbitkan di jurnal nasional terakreditasi Sinta atau jurnal internasional, artikel atau opini di media massa cetak nasional, karya sastra produktif (novel atau kumpulan cerpen), naskah drama beserta pementasannya, dan PKM yang lolos PIMNAS.
Alhasil, Dini dan Wulan tidak hanya lulus tanpa skripsi tetapi juga akan menjadi bagian dari wisudawan dengan predikat cumlaude dengan masa studi 3,5 tahun pada gelar kelulusan periode I tahun 2020 Universitas Muhammadiyah Malang pada Sabtu, 29 Februari 2020. Bahkan, Dini berhasil menjadi wisudawan terbaik tingkat Program Studi dengan IPK 3,74 yang diperolehnya.
“Proses tidak akan menghianati hasil. Lakukan yang terbaik untuk membahagiakan orang tua,” kata Dini. Pasalnya mahasiswa yang berasal dari Kalimantan ini yang ditemui di Kampus, Jum’at (28/02/2020) memang tidak ingin mengecewakan kepercayaan yang sudah diberikan padanya.
Hal senada disampaikan Wulan pada kesempatan yang sama. Bagi Wulan, kata-kata orang tua adalah pelecut bagi dirinya agar tetap semangat dalam mengejar cita-cita. “Jangan pernah berhenti berkreasi! Di mana ada kemaun, di situ pasti ada jalan. Jangan berhati berharap karena harapan itulah yang nantinya akan membantu bangkit. Selalu ingat apa yang dikatakan orang tua!” pungkas Wulan. (*FP)