Jalankan Hibah Kerja Sama Kurikulum dan Implementasi MBKM, PGSD UMM Gelar Lectures & Student Exchange

Sabtu, 03 Juli 2021 19:28 WIB   Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

 

MalangProgram Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Muhammadiyah Malang gelar Lectures & Student Exchange bekerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jum’at (2/7/2021). Kegiatan dilakukan secara daring dalam skema tiga mata kuliah, yaitu Perkembangan Peserta Didik, Pendidikan Inklusi, dan Pembelajaran Tematik. Pemateri ketiga Mata Kuliah yang diikuti mahasiswa angkatan 2019 dan angakatan 2020 ini merupakan dosen PGSD Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Kegiatan dibuka dengan sambutan dari Ketua Prodi PGSD UMM, Arina Restian, M.Pd. Arina menyatakan, mahasiswa akan mendapatkan ilmu tentang pendidikan inklusi, tematik, dan perkembangan peserta didik. Hal ini tak lepas dari misi mengantarkan mahasiswa PGSD UMM menjadi pakar dalam ketiga bidang tersebut. 

“Harapannya, kegiatan ini disambut positif oleh seluruh mahasiswa angkatan 2019 dan 2020 mengingat ilmu yang didapat hari ini dapat menyiapkan lulusan yang profesional, unggul, praktisi, dan siap menjadi akademisi serta terampil di masyarakat,” tutur Arina.

Ketua program studi PGSD UMS, Nur Amalia, M. Teach turut menjadi pemateri utama dengan  materi “Merancang a well-designed LKPD”. Menurutnya, implementasi lembar kerja peserta didik berorientasi Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) sangat diperlukan untuk bekal mahasiswa dalam menyusun inovasi LKPD. Apalagi dalam pembelajaran daring seperti saat ini. Inovasi agar peserta didik dapat belajar dengan baik di rumah sangat diperlukan. "Dengan adanya kegiatan ini saya berharap mahasiswa dapat menyusun LKPD yang sistematis sesuai dengan karakteristik peserta didik dan mencapai tujuan pembelajarannya," tandasnya.

Kemasan kegiatan ini sangat interaktif dengan diselingi tanya jawab. Di awal kegiatan dilakukan kuis sederhana sebagai pengetahuan awal mahasiswa tentang LKPD. Penelusuran ini menggunakan kuis yang sangat menarik. Materi yang disuguhkan yaitu implementasi lembar kerja peserta didik berorientasi TPACK. Materi ini sangat diperlukan untuk bekal mahasiswa dalam menyusun inovasi LKPD. Dalam pembelajaran daring saat ini, diperlukan untuk bentuk inovasi agar peserta didik dapat belajar dengan baik di rumah.  Setelah menerima materi yang sangat menarik tentang LKPD, mahasiswa diberi waktu untuk menyusun LKPD melalui live worksheet. Ada beberapa mahasiswa yang telah berhasil menyusun LKPD melalui live woksheet kemudian mempresentasikan hasilnya. Kegiatan ini juga dilengkapi link presensi melalui google form untuk merekap kehadiran peserta didik. Melalui kegiatan ini mahasiswa dibekali bagaimana menyusun LKPD yang sistematis, sesuai dengan karakteristik peserta didik dan tercapai tujuan pembelajaran.

Perkuliahan kedua mengangkat topik bahasan Pendidikan Inklusi dengan pemateri Dr. Minsih. Dalam paparannya, Minsih menjelaskan bahwa Pendidikan inklusi mulai diterapkan pada tahun 2010. Dalam hal ini, sistem pendidikan inklusi berbeda kegiatan dengan sekolah inkulusi. “Perbedaan yang disesuaikan situasi dan kondisi yang ada pada lingkungan di sekolah. Perbedaan meliputi tujuan, materi, proses dan evaluasi,” terangnya. 

Sebelum tahun 2010 wadah anak berkebutuhan khusus dikhususkan di sekolah khusus dengan nama “Sekolah SLB”, tetapi dengan adanya sekolah inklusi, anak berkebutuhan khusus dapat bersekolah dengan anak regular. Dalam sesi tanya jawab,  Minsih pun membagikan trik dan solusi mengahadapi problematika pada pelaksanaan pendidikan inklusi.

Dimoderatori oleh Ima Wahyu Putri Utami, M.Pd, perkuliahan Perkembangan Peserta Didik dengan tema “Kecerdasan Majemuk” disajikan oleh Dr. Murfiah Dewi Wulandari, M.Pd. Dalam kesempatan ini, Murfiah menggarisbawahi bahwa untuk kecerdasan majemuk dapat dikembangkan melalui kegiatan ektrakurikuler yang sesuai dengan kecerdasan masing-masing siswa. Selain itu, proses pembelajaran dapat dirancang sesuai dengan karakteristik siswa yang berkaitan dengan kecerdasan.

“Pembelajaran di sekolah dasar diajarkan secara tematik, sehingga dengan pembelajaran tematik ini juga dapat disajikan dengan model pembelajaran yang dapat mengembangkan kecerdasan majemuk,” pungkasnya. 

Sebagai penutup, Murfiah memberi tips kepada para mahasiswa terkait cara menghadapi perbedaan individu peserta didik. “Untuk terampil menghadapi perbedaan karakkteristik individu setiap anak di berbagai daerah, mahasiswa bisa mengikuti program-program terkait seperti kampus mengajar, KKN, magang dll,” jelasnya.

Kegiatan Lecturer & Students Exchange ini merupakan salah satu bentuk kegiatan dalam hibah Kerja Sama Kurikulum dan Implementasi (KSKI) program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI yang diterima oleh Prodi PGSD FKIP UMM. Dalam hibah ini, Prodi PGSD mengusung pengembangan kurikulum berbasis Local Wisdom melalui Niche Market. Dengan berfokus pada Indikator Kinerja Utama (IKU) 1, IKU 2, IKU 5, IKU 6, dan IKU 7, program dielaborasi dalam lima kegiatan, yakni pertukaran mahasiswa, asistensi mengajar, penelitian dan pengabdian, workshop media digital assessment, dan workshop enterpreneurship berorientasi niche market. (*fid)

Shared: