Malang—Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berhasil pertahankan akeditasi A yang berhasil diperoleh sejak 2018 lalu. Berdasarkan Surat Keputusan resmi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) NOMOR: 478/SK/LAMDIK/Ak/IV/2023, predikat akreditasi A ini berlaku hingga 20 Maret 2028.
Proses akreditasi dimulai dari penyusunan LED (Laporan Evaluasi Diri) pada UPPS/PS dan Asasmen Kecukupan. Selanjutnya, Asasmen Lapangan (AL) menjadi proses terakhir sebelum hasil penilaian akreditasi keluar. Asesmen Lapangan Program studi Pendidikan Matematika dilaksanakan pada 3 dan 4 April 2023. Dalam hal ini, bertugas sebagai asesor Prof. Dr. Sugiman, M.Si dari Universitas Negeri Yogyakarta dan Dr. Imam Sujadi, M.Si dari Universitas Sebelas Maret.
Kaprodi Pendidikan Matematika, Adi Slamet Kusumawardhana, S.Si., M.Si. mengatakan, kiat sukses mempertahankan akreditasi A adalah memenuhi 4 dimensi instrument penilaian akreditasi LAMDIK dengan menjalankan tata Kelola Prodi sesuai 9 standar kerja SN-Dikti. Dimensi pertama yaitu mutu kepemimpinan dan kinerja tata kelola yang meliputi visi, misi, tujuan, dan strategi (standar 1) dan tata pamong, tata kelola, dan kerjasama (standar 2). Dimensi kedua yaitu mutu input yang meliputi mahasiswa (standar 3), sumber daya manhusia (standar 4), serta keuangan, sarana, dan prasarana (standar 5). Dimensi ketiga yaitu mutu proses yang meliputi proses pembelajaran (standar 6), penelitian (standar 7), dan pengabdian kepada masyarakat (standar 8). Adapun dimensi keempat yaitu mutu dan produktivitas luaran yang meliputi luaran dan capaian tridarma (standar 9).
“Kami fokus pada menjalankan Prodi sebagaimana standar kerja SN-Dikti. Ketika 9 standar SN-Dikti terlaksana, maka sebetulnya secara otomatis instrumen penilaian LAMDIK akan terpenuhi juga. Selain itu, kami berupaya untuk melaksanakan masukan dari para asesor pada proses akreditasi sebelumnya,” papar Adi.
Lebih lanjut, Adi menjelaskan bahwa kekuatan Prodi Pendidikan Matematika terletak pada aspek sumber daya manusia dan kurikulum. Prodi Pendidikan Matematika UMM memiliki 4 guru besar di bidang Pendidikan matematika, dan merupakan Prodi dengan Jumlah Guru Besar terbanyak di FKIP UMM. Selain itu, hampir seluruh dosen prodi Pendidikan matematika telah bergelar lektor dan lektor kepala, serta memiliki berbagai produk, karya inovasi dan publikasi artikel pada jurnal nasional dan internasional.
Kurikulum yang telah dirancang prodi berbasis Outcome Based Education (OBE) dan terdapat kelas program khusus yakni kelas Center of Excellence (CoE) sebagai wujud pencapaian visi keilmuan prodi. “Kelas CoE merupakan fasilitas mahasiswa dalam mengembangkan lebih kemampuannya terkait pembuatan media pembelajaran animasi matematika. Sebagian besar matakuliah di prodi memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada mahasiswa untuk berkarya dan berkreasi menghasilkan produk luaran matakuliah,” tambah Adi saat ditemui di kantor Prodi Pendidikan Matematika.
Di sisi lain, luaran perkuliahan, publikasi mahasiswa dan dosen, dan kompetensi alumni mendapatkan apresiasi dari para asesor. Luaran perkuliahan tidak hanya berupa produk media pembelajaran matematika, tetapi juga berupa monograf dan artikel ilmiah.
“Jumlah dan variasi publikasi artikel mahasiswa bersama dosen yang dipublikasi pada jurnal nasional terakreditasi dan jurnal internasional menunjukkan bahwa Prodi Pendidikan Matematika FKIP UMM ini berhasil membangun budaya kolaborasi. Ditambah lagi, kebijakan berupa bebas skripsi diberikan prodi untuk mahasiswa yang memiliki prestasi akademik dan non-akademik menjadi salah satu inovasi prodi dalam mendukung kelulusan tapat waktu dan menjaga kualitas,” pungkas Prof. Dr. Sugiman dalam sesi wrapping up visitasi.
Selanjutnya, terkait kompetensi alumni, asesor terkesan dengan informasi yang diberikan stakeholder bahwa alumni prodi memiliki sikap dan karakter yang baik. Ditambah lagi, alumni prodi memiliki kompetensi lebih di bidang ketrampilan komputer yang mendukung keprofesiaannya dalam bidang Pendidikan Matematika.
Meski telah menyandang peringkat tertinggi lagi, Adi menambahkan, Pendidikan Matematika akan terus meningkatkan kualitas di berbagai sisi. Sebut saja, peningkatan prestasi internasional baik akademik maupun non akademik, peningkatan kualitas dan kuantitas pelibatan mahasiswa dalam penelitian dosen baik nasional maupun internasional, serta peningkatan kualitas dosen dalam bidang kepakaran dan keilmuannya. “Tentu kami juga akan berupaya terus menjaga kualitas layanan dan terus melakukan inovasi dalam pembelajaran sehingga mahasiswa memiliki pengalaman belajar yang tepat, menyenangkan, dan aplikatif sehingga bisa menebar lebih banyak manfaat untuk masyarakat” tutupnya. (*fid)