Kisah Dinik Sukma, Penelitian di Sekolah Indonesia Bangkok Hingga Lulus Cumlaude

Jum'at, 09 April 2021 21:41 WIB   Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

 

MALANG-Di tengah mayoritas mahasiswa yang berlari mengejar capaian akademik, ada mahasiswa yang berusaha merengkuh keduanya. Adalah Dinik Sukma Berlianisyah, mahasiswa Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Muhammadiyah Malang, menjadi lulusan terbaik nonakademik. 

Dinik, sapaan akrabnya, berhasil mendapat predikat lulusan terbaik nonakademik lantaran penelitian yang dilakukannya di Sekolah Indonesia Bangkok (SIB), Thailand. 

“Ini adalah bagian dari Program Study Excursie Luar Negeri yang merupakan inovasi dari Prodi PGSD untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswanya melaksanakan penelitian  di luar negeri. Tujuannya selain mendapat pengalaman adalah dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi tepat pada waktunya,” terang Dinik.

Sebelum berangkat ke Bangkok, Dinik bersama mahasiswa lainnya harus menyusun proposal skripsi dan melaksanakan Seminar Proposal Skripsi. Pasalnya, mereka hanya memiliki waktu selama lima hari di sana, sehingga pelaksanaan penelitian harus dipastikan berjalan sesuai prosedur dan efektif. Dinik melaksanakan penelitian pengembangan media pembelajaran interaktif untuk siswa kelas 5 SD. Melalui pemanfaatan Adobe Flash, materi dalam media dikemas semenarik mungkin dengan tujuan agar siswa dapat bermain sambil belajar.

“Media ini sudah diimplementasi bersama guru ketika penelitian berlangsung. Jadi, untuk selanjutnya bisa dimanfaatkan guru juga siswa di sana dalam melaksanakan pembelajaran,” tambah Dinik.

Dinik memang aktif dalam berbagai kegiatan di kampus. Ia pernah menjadi salah satu anggota fungsionaris HMJ PAKSI di periode 2018/2019. Pada berbagai kesempatan kegiatan yang mempir, ia pun tak pernah melewatkannya. Salah satunya adalah di penghujung semester lalu ia menjadi salah satu mahasiswa FKIP yang lolos program Kampus Mengajar Perintis yang diselenggarakan oleh Kemendikbud. Dalam program ini, ia membantu pembelajaran sekolah di masa pandemi  dasar  selama 2,5 bulan.

Ditanya ihwal kunci keberhasilannya, ia mengaku bahwa dia menerapkan nilai-nilai yang ditanamkan Bapak/Ibu dosen kepadanya. Pesan yang selalu ia ingat adalah melibatkan Allah SWT dalam setiap perjalanannya.

“Libatkan Allah SWT. dalam segala perkaramu, lalu akarkan motivasimu hanya pada dan karena Allah SWT karena InsyaAllah segala ikhtiar dan doamu akan sebanding dengan hasil pencapaianmu. Itu kata-kata dari dosen yang selalu saya ingat dan saya pegang erat,” pungkasnya.

Atas segala kerja kerasnya, gadis kelahiran Sidoarjo ini tidak hanya dinobatkan sebagai lulusan terbaik nonakademik, tetapi juga berhasil meraih IPK nyaris sempurna (3,97) dengan masa studi 3,5 tahun.

Tak berhenti di sini, Dinik pun sudah memantapkan hati untuk melanjutkan pendidikan profesi guru (PPG) atau studi S2. (*fid) 

Shared: