Kuliah Berbasis Produk, PGSD FKIP UMM Pentas Drama ”Renjana Askala” dan Terbitkan Buku Cerita Anak Nusantara

Kamis, 29 Juni 2023 17:09 WIB   Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

 

Malang—Berbagai tampilan seni kebudayaan disuguhkan mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Malang di Aula Teknik, GKB II, UMM, Sabtu (26/06/2023). Kegiatan rutin tahunan ini diselenggarakan dalam rangka tugas akhir mata kuliah Kajian Bahasa Indonesia SD yang diampu oleh Innany Mukhlisina, M.Pd dan Delora Jantung Amelia, M.Pd. Acara dihadiri oleh jajaran pimpinan Prodi PGSD, dosen PGSD, tamu undangan, mahasiswa, dan para peserta yang merupakan mahasiswa PGSD angkatan 2022. 

Kali ini, menariknya, secara khusus sajian drama yang disuguhkan berupa cerita fabel dan mengangkat tema “Renjana Askala“. Pasalnya, menurut Innany, cerita fabel lebih relevan untuk anak SD. ”Fabel diangkat karena jalan cerita lebih cocok untuk anak SD sehingga ketika mahasiswa menjadi guru SD diharapkan bisa mengajarkan kepada siswa dalam pementasa drama,” pungkasnya.

Untuk sampai pada tahap pagelaran ini, para mahasiswa harus mengikuti serangkaian proses. Dalam materi sastra anak dan apresiasi sastra anak, mereka harus menulis cerita anak secara individu dan dikompilasi menjadi buku kumpulan cerita anak. ”Cerita anak yang telah dibuat itu kemudian dialihwahanakan menjadi drama anak bertema fabel nusantara. Jadi, sebetulnya ada dua karya besar yang dihasilkan mahasiswa dalam mata kuliah ini,” tambah dosen yang juga menjabat sebagai sekretaris Prodi PGSD ini.

Cerita yang disuguhkan setiap kelompok pun beragam dan berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Seperti, kancil yang Cerdik, Cara Cerdik Kancil Menakhlukkan harimau, dan Muncak Kuning Ingin Menjadi Manusia. Kisah dalam cerita itu tentu saja mengedepankan nilai-nilai edukatif. Misalnya, Muncak Kuning Ingin Menjadi Manusia berkisah tentang rusa jantan bernama Muncak Kuning yang menginginkan kebebasan untuk melihat dunia di luar hutan. Namun, ia sadar bahwa hutan dikelilingi oleh perkampungan pemburu. Muncak Kuning pun menemui elang untuk meminta diajari terbang karena berpikir bahwa memiliki sayap membawanya lolos dari pemburu. Namun, tragedi yang menewaskan elang menyadarkannya bahwa sayap bukanlah solusi. Pertemuan dengan nenek tua mengubah takdir Muncak Kuning berubah manusia. Tetapi, perubahan ini justru membawanya pada mala petaka. ”Dari cerita ini, kami ingin menyampaikan pesan kepada siswa-siswa SD bahwa segala sesuatu pasti ada konsekuensinya dan menerima takdir adalah hal terbaik yang bisa dilakukan manusia,” terang ketua kelompok 2C.

Selain pagelaran drama, setiap kelas juga menyajikan berbagai penampilan seperti tarian–tarian dan pembacaan karya puisi.

Kegiatan ini pun mendapat apresiasi dari ketua program studi PGSD, Bustanul Arifin, M.Pd. Ia pun berpesan dan memotivasi para mahasiswa untuk terus mengembangkan kualitas dan kreatifitas dalam pembelajaran. ”Mata kuliah ini tidak hanya menambah wawasan, tetapi juga pengalaman. Ini menjadi modal penting sebagai pendidik di masa depan. Jadi, saya berharap kalian terus mengembangkan kreativitas melalui karya-karya yang luar biasa,” kata Bustanol.

Acara ditutup dengan pemberian penghargaan kepada para penampil terbaik. (*fid)

Shared: