MALANG – Penelitian dan publikasi merupakan jantung dari pendidikan tinggi dalam rangka mengoptimalkan kontribusi kepada masyarakat. Hal ini mendorong Himpunan Dosen PGSD Indonesia (HDPGSDI) menggelar seminar internasional bertajuk “1st International Conference on Innovation In Elementary Education” di Hotel Aria Gajayana, (25—26/05/23). Mengusung tema “Research Innovation in Elementary Education Supporting Sustainable Society in the 5.0 Era”, acara yang diikuti oleh 174 peserta ini menghadirkan Dr. Widya Karmila Sari Achmad (Ketua Umum HDPGSDI), Mrs. Joanne Dowling (DFUT Funded), Mrs. Khutilda Nugultham (Kesetsart University), Mr. Adrian Rogers (Ohio State University), Mr. Mohd Mahzan Awang (University Kebangsaan Malaysia).
Acara seminar dibuka dengan sambutan Dekanat dari tiga prodi Universitas Negeri Malang, Universitas Muhammadiyah Malang, dan Universitas PGRI Kanjuruhan Malang. Mewakili Dekan FKIP UMM, Wakil Dekan II, Dr. Abdulkadir Rahardjanto, M.Si. mengapresiasi digagasnya acara seminar internasional ini.
“Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas publikasi dosen anggota dan pengurus Himpunan Dosen PGSD Indonesia (HDPGSDI) dan dosen PGSD. Selain itu juga, acara ini memberikan kesempatan untuk meningkatkan kerjasama antar program studi PGSD di Indonesia. Melihat banyaknya manfaat yang dapat diambil dan kontribusi yang dapat diberikan pasca acara, saya sangat mengapresiasi berjalannya kegiatan seminar internasional ini,” pungkas Kadir.
Acara dilanjutkan dengan paparan keempat pemateri. Pemateri pertama, Dr.Widya Karmila Sari Achmad, M.Pd dengan materi Teacher Candidate Perspective of Natural Environment as Learning Resources. Pemateri kedua, Asst. Prof. Dr.Kulthida Nugultham dengan materi Teaching and Learning Science through Local Wisdom. Pemateri ketiga, Prof. Dr. Mohd Mahzan Awang dengan materi A Sociological Perspective on Computer Literacy Education Among Rural Communities in Malaysia. Pemateri keempat, Adrian Rogers dengan materi Literacy in Bahasa Indonesia. Pemateri kelima, Joanne Dowling dengan materi Preparing Future Generations for Society 5.0: getting the basic righ.
Dalam paparannya, Joanne menegaskan pentingnya literasi dalam mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa. “Literasi di sekolah menjadi pondasi bagi siswa SD untuk membangun pola berpikir kritis, kreatif dan inovatif. Siswa SD yang memiliki kemampuan berpikir kritis, kreatif dan inovatif menjadi modal emas dalam mewujudkan generasi emas 2045,” pungkasnya.
Acara hari pertama ditutup dengan gala dinner yang menampilan berbagai sajian penampilan tradisional.
Selanjutnya, pada hari kedua dilakukan beragam kegiatan seperti kegiatan Planary Session untuk presenter seminar internasional, workshop Lamdik untuk kaprodi S1 PGSD, dan juga koordinasi bagi Kaprodi S2 dan S3 Pendidikan Dasar. Kegiatan workshop dan koordinasi ini bertujuan untuk bersama-sama meningkatkan kualitas Prodi PGSD di seluruh Indonesia. Harapannya, semua Prodi terakreditasi A dan dapat menghasilkan lulusan yang siap berkontribusi di sekolah-sekolah tempat mereka mengabdikan diri. Sebagai bentuk realisasinya, acara workshop dan koordinasi dilanjutkan dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Himpunan Dosen PGSD Indonesia (HDPGSDI) dan Prodi PGSD anggota Himpunan Dosen PGSD Indonesia (HDPGSDI).
Acara dititip dengan tour bromo yang dilakukan pada hari Sabtu pukul 00.00 – 10.00 WIB. Diharapkan dari kegiatan ini dapat meningkatkan kerjasama program studi Pendidikan Dasar di Indonesia. (*dy/fid)