FKIP News—Guna mewadahi kreativitas para mahasiswa, laboratorium KeSD-an PGSD Universitas Muhammadiyah Malang menyelenggarakan Pagelaran seni "Baswara Gumita Nuswantara", Selasa (16/07/2024). Pagelaran ini diikuti oleh mahasiswa PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) angkatan 2021 dan 2022.
Dalam sambutannya, Ketua Prodi PGSD Bustanol Arifin M.Pd mengatakan, pagelaran ini diharapkan dapat menjadi medium untuk menggugah kesadaran akan pentingnya pelestarian budaya dan seni di kalangan generasi muda. “Pagelaran ini mengangkat beragam cerita dari berbagai daerah yang ada di Indonesia. Harapannya, para mahasiswa menjadi lebih sadar akan pelestarian budaya tradisional,” ungkapnya.
Ia pun mengapresiasi totalitas penampilan mahasiswa, mulai dari properti, kostum, hingga penampilan para peserta. Hal ini membuktikan bahwa mahasiswa PGSD adalah mahasiswa yang multitalenta. “Selain kompeten dalam bidang musik, tari, dan membatik, mereka juga terampil bermain drama. Talenta-talenta dan skill ini merupakan modal penting untuk menjadi guru SD profesional di masa depan,” ungkapnya.
Terdapat tiga jenis pentas seni yang diselenggarakan, yaitu pentas seni drama Nusantara, pentas seni musik perkusi, dan terakhir pentas seni tari kreasi. Mahasiswa PGSD Universitas Muhammadiyah Malang angkatan 2021 memberikan penampilan drama dari cerita rakyat Nusantara. Diantaranya adalah cerita rakyat dari Jawa Tengah yaitu "Joko Tarub dan 4 Bidadari", cerita rakyat dari Riau yaitu cerita "Bawang Merah dan Bawang Putih", kemudian ada pula cerita legendaris "Reog Ponorogo" yang merupakan cerita rakyat dari Ponorogo, Jawa Timur, serta banyak lagi cerita rakyat lainnya dari berbagai daerah Nusantara. Dari keseluruhan, ada total 8 penampilan drama yang dipertunjukkan oleh mahasiswa PGSD UMM angkatan 2021.
Tidak tanggung-tanggung, ketika melakukan pentas, properti dan make up yang disajikan oleh mahasiswa begitu totalitas. Dimulai dari adanya gapura 3D yang terbuat dari kardus dan Styrofoam, tanaman dan pepohonan, hingga menggunakan barongan reog Ponorogo.
Sebelumnya, mahasiswa PGSD Universitas Muhammadiyah Malang sudah sering mengadakan kegiatan pagelaran sebagai luaran mata kuliah. Menurut Ibu Belinda Dewi Regina, M.Pd, dosen mata kuliah seni budaya, yang membedakan pagelaran ini dengan pagelaran sebelumnya terletak pada tema dan konsep yang dibawakan. “Tema yang dibawakan pada pagelaran Baswara Gumina Nuswantara ini bertemakan nusantara, yang artinya mahasiswa melakukan pentas dengan membawa cerita dari berbagai daerah di Indonesia,” ungkapnya.
Ketua laboratorium ke-SD-an PGSD UMM, Ima Wahyu Putri Utami M.Pd mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang diadakan setiap akhir semester. Ia mengakau bangga atas keberlanjutan program ini. “Kami bangga kegiatan rutin ini masih terus berjalan dan kualitasnya semakin baik. Antusiasme juga tinggi yang dibuktikan dengan kehadiran para tamu undangan dan banyaknya sponsor yang berkontribusi seperti Saby Decoration, Nyalu Cafe, Perintis, Klinik Shoes, Pertashop Blitar dan Teater Jangkar. Semoga ini dapat memberikan manfaat dan inspirasi untuk semua,” ungkapnya. (*pgsd/ed:fd)