Malang—Merespon adanya kebijakan MBKM atau Kurikulum Merdeka (KURMER), program Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP-2) mulai tahun 2023 ini bertransformasi menjadi Program Asistensi Mengajar. Untuk tahun 2023 ini diikuti Program Asistensi Mengajar oleh sekitar 400 mahasiswa FKIP UMM semester-7. Mereka telah menyelesaikan berbagai prasyarat, diantaranya telah menempuh matakuliah pembelajaran dan keilmuan yang diperlukan untuk menjadi asisten guru di sekolah dalam menyusun perangkat pembelajaran dan melakukan pembelajaran secara terbimbing. FKIP UMM telah memiliki 170 sekolah mitra yang tersebar di Malang Raya dan Jawa Timur pada umumnya. Namun untuk proram Asistensi Mengajar taahun 2023 ini haanya sekitar 40 sekolah mitra yang dilibatkan. Sekolah tersebut dari tingkatan SD sampai SMA, dan beberapa berasal dari Madrasah Tsanawiyah (MTs), Madrasah Aliyah (MS) serta Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Dr. Trisakti Handayani, MM. Dekan FKIP UMM, menyampaikan bahwa Asistensi Mengajar ini hendak memperkuat jati diri calon guru dibidng pedagogi dan professional yang menjadi tuntutan guru massa depan. Oleh kaarena itu dalam pembekalannya dikuatkan berbagai macam kompetensi guru baik dalam bidang literasi maupun TPACK. Diharapkan mahasiswa calon guru yang sedang menempuh Asistensi Mengajar ini dapat mengalirkan inovasi yang selalu menjadi unggulan FKIP kepada sekolah mitra yang menjadi tempat pelaksanaan program. Beberapa inovasi yang diusung mahasiswa tersebut misalnya adalah penggunaan CANVA, Google Slide, Augmented Reality, dan lain sebagainya.
Berkaitan dengan hal tersebut di atas, sekolah sangat antusias menerima program asistensi mengajar dari FKIP ini. Basuki Kepala SMAN-7 Malang, misalnya….menyatakan bahwa guru pamong yang saya tugaskan seperti mendapatkan recharging teknologi baru dibidang pembelajaran sehingga guru kami terdorong untuk menerapkan inovasi pembelajaran khususnya dalam penggunaan media belajar. Hal yang sama diungkapkan oleh Windra Ryzkiana, kepala sekolah SMP Muhammadiyah 8 Batu, menyatakan bahwa dirinya sangat bergembira dan antusias menerima mahasiswa dalam program Asistensi Mengajar ini, karena mahasiswa FKIP tidak sekedar menggugurkan kewajiban melaksanakan program, tetapi mahasiswa benar benar mengalirkan inovasi baru dalam teknologi pembelajaran, bahkan membantu sekolah membangun best practice, seperti membuat publikasi di Koran atau majalah pendidikan yang beroperasi di Malang Raya. Di komunitas sekolah dasar, ibu Ike, Kepala Sekolah SDN Tlogomas 2 Malang, tidak ketinggalan mengugkapkan rasa gembiranya ketika menerima 12 mahasiswa dalam program Asistensi Mengajar yang ditempatkan di sekolahnya. Katanya melalui program ini paling tidak ada 3 keuntungan yag diterima sekolah, pertama adalah jalinan kerjasama yang positif, konstruktif dan prestatif bagi sekolah. Kedua adalah jalinan atau aliran inovasi pembelajaran terbaru dari kampus yang perlu kami ikuti, dan ketiga adalah publikasi bagi sekolah kami yang tentunya akan terangkat melalui program aistensi mengajar ini.
Dr. Sugiarti, M.Si, wakil dekan 1 FKIP ketika melepas 400 mahasiswa program Asistensi Mengajar ini menyatakan bahwa FKIP UMM selalu melakukan update terhadap perkembangan teknologi pembelajaran dan kebijakan atau peraturan dibidang pendidikan. Oleh karena itu mahasiswa diharapkan mencerminkan diri sebagai figure yang cakap dalam teknologi pembelajaran dan sosok yang kuat dalam bidang pedagogi dan keilmuan, serta santun dalam bidang ahlak.
Dr. Nurwidodo, M.Kes., Kepala Laboratorium Microteaching sebagai pengelola Asistensi Mengajar, menyatakan bahwa program ini akan berlangsung satu bulan penuh mulai 25 Agustus hingga 25 September 2023. Selama satu bulan tersebut mahasisswa melakukan SIT IN di sekolah dengan berbagai tugas yang meliputi membantu guru dalam menyiapkan perangkat pembelajaran (RPP/Modul) dengan kelengkapannya (materi, model, LKPD, Media, Evaluasi) beserta praktek mengajar terbatas dan terbimbing dengan bobot 3 SKS yang dilaksanakan secara BLOCK. Pada akhir kegiatan, mahasiswa diminta untuk membuat laporan kinerjanya dan membuat video pembelajaran yang wajib diunggah di youtube.
Tak disanggah lagi bahwa kolaborasi FKIP UMM dengan sekolah mitra yang menjaadi rekanannya untuk berbagai program yang ada telah membuahkan banyak manfaat. Manfaat tersebut dipetik oleh mahasiswa FKIP secara langsung berupa penguatan jati diri sebagai pendidik professional yang harus tanggap terhadap tuntutan jaman tetapi harus tetap mengutamakan ahlak mulia. Manfaat asistensi mengajar tersebut juga meluberi ke sekolah tempat Asistensi Mengajar ini dioperasikan, sebanyak 40 kepala sekolah menyatakan bersyukur sekolahnya menjadi pilihan sebagai tempat pelaksanaan program asistensi mengajar ini. Ada reputasi, ada konfidensi dan ada pula prestasi yang mereka merasa dapat dari program ini. (*nrwd)