foto: istimewa |
Malang--Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang kembali menggelar kegiatan Webinar Series jelang akhir Ramadhan (6-11/05/2021). Kegiatan bertema “Matematika, Islam, dan Budaya” terselenggara sebagai upaya untuk mencapai Visi Program Studi, yakni Menjadi program studi terkemuka dan profesional dalam bidang Pendidikan Matematika berdasarkan nilai-nilai Islam.
Kegiatan yang dilaksanakan secara estafet selama enam hari ini melibatkan enam pakar dari enam universitas berbeda, yakni Prof. Mohd Salmi Md Noorani dari Universiti Kebangsaan Malaysia yang memaparkan “Keindahan Matematika”, Churun Lu’lulil Maknun, M.Pd dari Universitas Muhammadiyah Gresik dengan topik kajian “Matematika dan Penentuan Arah Kiblat”, Dr. Rully Charitas Indra Prahmana, S.Si, M.Pd dari Universitas Ahmad Dahlan mengenalkan “Ethnomatematics: Ketika Belajar Matematika Bernuansa Budaya”, Muhammad Muslich, S.Kep., Ns., M.Sc dari Universitas Muhammadiyah Malang yang juga Ketua PPI Taiwan dan Ketua PCIM Taiwan memaparkan “Islam di Taiwan”, Prof. Dr. Turmudi, Ph.D dari UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dengan topik bahasan “Matematika Pembangun Peradaban Islam”, dan Adi Asmara, M.Pd dari Universitas Muhammadiyah Bengkulu dengan topik “Tree”.
Siti Khoiruli Ummah, M.Pd, koordinator kegiatan mengatakan, antusiasme para peserta meningkat dari tahun sebelumnya. Tercatat, ada 880 peserta dari berbagai institusi yang turut serta dalam kegiatan ini.
“Dari data yang kami himpun, para peserta ini berasal dari 24 institusi perguruan tinggi di Indonesia serta 8 institusi Pendidikan Dasar dan Menengah,” ujar Ummah.
Lebih lanjut, Ketua Program Studi Pendidikan Matematika, Dr. M. Mahfud Effendi, M.M. berharap kegiatan webinar series menjadi agenda tahunan Program Studi di bulan Ramadhan yang senantiasa mengkaji indahnya Matematika dan implementasinya dalam berbagai perspektif kehidupan.
“Matematika itu sesungguhnya disiplin ilmu yang indah dan sangat bisa diterapkan dalam berbagai perspektif kehidupan. Itu yang harapannya akan disadari para peserta yang mengikuti kegiatan ini,” pungkas Mahfud. (*nis/fid)