MALANG – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali menyiapkan calon-calon guru terbaik. Ratusan mahasiswa mengikuti Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan Gelombang 1 Kemendikbudristek tahun ini. Selama dua semester, mereka akan mengabdi untuk memberikan sejumlah inovasi pembelajaran.
Sebanyak 310 mahasiswa Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Gelombang 1 Kemendikbudristek menjalani masa orientasi akademik yang diselenggarakan secara luring di Hotel Grand Mercure Malang.
Arahan disampaikan langsung Rektor UMM Prof. Dr. Fauzan, M.Pd. Dia berharap kepada 310 mahasiswa PPG prajabatan bisa mempunyai semangat mengajar. ”Investasi yang paling berharga adalah memberikan kontribusi untuk mencerdaskan anak bangsa,” tuturnya.
Merurut Prof. Fauzan, sapaan akrab beliau, profesi guru merupakan bagian strategis dan vital dari proses pendidikan di sekolah. Karena mereka berhadapan langsung dengan calon pemimpin bangsa. Prof. Fauzan berpesan sebagai seorang guru tidak hanya pintar, tapi harus mampu membawa perubahan secara signifikan ke peserta didik.
PPG prajabatan menjadi salah satu upaya uji kelayakan sebelum menjadi guru. Karena pada hakikatnya, guru juga sebagai penerang yang mengarahkan siswa dari tidak tahu menjadi tahu. Terlebih pada era teknologi saat ini. ”Jangan sampai guru pada era ini gagap teknologi,” lanjutnya.
Sementara itu, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMM Dr. Trisakti Handayani, M.M., yang ikut membuka orientasi akademik menyampaikan kepada ratusan mahasiswa PPG prajabatan selama dua semester ke depan bakal dinilai. Para mahasiswa PPG prajabatan akan dibentuk menjadi tenaga pendidik profesional. ”Dari 38 SKS, 14 SKS di antaranya merupakan praktik pengalaman lapangan (PPL) sehingga mereka akan memperoleh pengalaman yang benar-benar nyata,” terangnya.
Dalam perubahan visi PPG prajabatan model baru, Trisakti berharap mereka mampu memenuhi kebutuhan guru. Selain itu, lulusan PPG prajabatan memiliki kepastian untuk direkrut sebagai guru. Namun hal tersebut tidak dapat terwujud tanpa sinergi yang baik antara dosen, guru pamong, admin TIK, maupun mahasiswa. Maka PPG prajabatan harus berkomitmen sejak awal mengikuti pembelajaran hingga satu tahun ke depan.
Selain itu, Koordinator Pokja PPG Prajabatan Direktorat PPG, Direktorat Jenderal Guru, dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek Ferry Maulana Putra, S.Pd., M.Pd., berpesan bahwa profesi guru masih dibutuhkan cukup banyak. Jumlah guru yang pensiun pada 2024 sebanyak 69 ribu orang. ”Kekurangan guru itu tentu harus segera diisi, sehingga PPG prajabatan jadi harapan,” jelasnya.