Student Day, Ari Ginanjar Ajak Mahasiswa UMM Tak Baper Hadapi VUCA

Selasa, 16 Maret 2021 01:51 WIB   Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

 

Malang-Sebanyak 610 mahasiswa baru Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang mengikuti Pembukaan Student Day yang digelar secara daring dan luring, Minggu (14/3/2021). Mengangkat tema “Menyiapkan Kepribadian Tangguh dalam Menghadapi Tantangan dan Ketidakpastian”, acara yang digelar selama empat jam dengan menghadirkan Dr. Ary Ginanjar sebagai pembicara kunci ini berjalan meriah.

Dalam paparannya, pendiri ESQ Leadership Center itu mengajak mahasiswa untuk tidak baper dan cepat move on dalam menghadapi VUCA. VUCA sendiri adalah akronim dari volatility (volatilitas atau perubahan yang sangat cepat), uncertainty (ketidakpastian), complexity (kompleksitas), dan ambiguity (ambiguitas). 

Dalam menghadapi kondisi itu, menurut Ary, kuncinya adalah tidak baper (bawa perasaan) dan cepat move on.  

“Ketika situasi berubah, kita harus segera mengambil keputusan. Tidak perlu marah-marah, tidak perlu baperan. Harus bisa cepat move on,” paparnya.

Respon ini, imbuhnya, hanya dapat terjadi apabila mahasiswa UMM memiliki egility yang dia sebut sebagai “Super Egility UMM”. Ada lima indikator dalam konsep “Super Egility UMM” ini, yakni change Agility atau kemampuan beradaptasi dengan perubahan apapun, mental Agility atau kemampuan bertahan dalam kondisi apapun, people Agility atau kemampuan bekerjasama dengan siapapun, learning Agility atau kemampuan mempelajari dan memahami hal baru dengan cepat, dan result Agility atau kemampuan untuk tetap berprestasi dalam kondisi apapun. 

Selain itu, Ary juga mengenalkan konsep ESQ matrix yang terdiri dari tujuh tahapan. Tahapan pertama dan kedua adalah kepastian dan tantangan yang berada pada ranah IQ (Physical). Tahapan ketiga, keempat, dan kelima berturut-turut adalah eksistensi diri, cinta dan relasi, serta perkembangan yang berada pada ranah EQ (emotional). Adapun tahapan keenam dan ketujuh adalah kontribusi dan meaning  & purpose yang berada dalam ranah SQ (spiritual).  Di sini, berkaca dari cerita hidup tokoh-tokoh dunia, Ary menggarisbawahi pentingnya menempatkan meaning & purpose (SQ) sebagai The Grand Why atau langkah pertama dalam menentukan tujuan hidup. Di sisi lain, kombinasi antara IQ, EQ, dan SQ menjadi ESQ akan menciptakan generasi yang membawa kejayaan untuk bangsa.

“Ia akan memiliki IPK tinggi, lulus dalam waktu yang cepat, hingga mendapatkan gelar S1, S2, bahkan S3 dna bekerja, tetapi dalam dirinya dipenuhi dorongan untuk terus memberikan manfaat. Apabila bangsa kita memiliki ini insyaAllah bangsa kita akan jaya,” pungkasnya.

Dalam kesempatan ini, hadir pula sebagai pembicara, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Budaya, Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P. Mengawali pidatonya, Prof. Muhadjir mengapresiasi capaian UMM sebagai universitas Islam terbaik dunia versi 4ICU beberapa waktu lalu. Mantan Rektor UMM periode 2000-2016 ini pun menyebutkan rekam jejak panjang prestasi UMM, di antaranya dua kali meraih penghargaan Energy Award tingkat ASEAN dan berbagai penghargaan mahasiswa yang sudah tak terhitung jumlahnya.

Kepada para mahasiswa, Muhadjir berpesan untuk memupuk kompetensi 4C, yaitu critical thinkingcommunication skillcollaboration, serta confidence, sebagai modal dasar menjadi mahasiswa UMM.

“Rasa bangga terhadap almamater menjadi dasar rasa percaya diri Saudara. Dan, jika Saudara bisa memiliki empat keterampilan ini, insyaAllah Tuhan akan meridhoi kalian untuk meniti karier, mencapai keberhasilan dari kampus Universitas Muhammadiyah Malang ini,” ungkap Muhadjir.

Semua itu merupakan langkah dalam membangun iklim berprestasi di Universitas Muhammadiyah Malang. Karena, seperti yang dikatakan Rektor dalam sambutannya, prestasi bukan hal yang bisa ditawar di UMM.

“Selama mengenyam pendidikan di UMM ini, Saudara tidak punya pilihan lain selain berprestasi,” pungkas Fauzan. (*fid)

Shared: