Malang—Dalam dua bulan terakhir, Prodi Pendidikan Biologi, Pendidikan Matematika, dan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) berhasil menyusul 3 Prodi lain di FKIP UMM meraih predikat “Akreditasi Unggul”. Dengan capaian ini, FKIP UMM mantap targetkan akreditasi internasional. Salah satu langkah yang ditempuh adalah melaksanakan Block Grant Tahun 2021 berbasis luaran dan kemitraan.
Dalam sosialisasi yang digelar Rabu (11/05), Dekan FKIP mengatakan, pelaksanaan Block Grand Tahun 2022 didesain untuk merespon dan mengakomodasi kebijakan yang sangat terkait keberadaan Prodi, UPPS, maupun universitas. Misalnya, kebijakan pemerintah terkait MBKM dan akreditasi, baik itu akreditasi nasional maupun internasional.
“Saat ini akreditasi di FKIP sudah harus berpindah ke LAMDIK. Kita juga sedang berproses menyiapkan akreditasi internasional. Oleh karena itu, kegiatan penelitian dan pengabdian memang harus berkolaborasi dengan perguruan tinggi di luar UMM dan diupayakan dapat berkolaborasi dengan perguruan tinggi luar negeri,” terang Trisakti Handayani.
Untuk memenuhi kriteria akreditasi tersebut, pelaksanaan penelitian dan pengabdian harus berorientasi pada luaran. Seperti, artikel jurnal, HaKI, dan publikasi lainnya.
“Harapan kami output-nya bukan hanya laporan, tetapi juga produk-produk yang berorientasi pada akreditasi dan kenaikan jabatan akademik dosen,” tegas Trisakti.
Wakil Dekan I, Sugiarti, menambahkan, block grant FKIP tahun 2022 juga diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam pencapaian IKU.
“Kebijakan universitas melalui BPMI mengatakan bahwa IKU dan IKT harus terintregasi dengan program penelitian dan pengabdian. Dengan demikian, melalui block grant ini, Prodi memiliki ruang untuk merealisasikan MoU yang telah dijalin bersama mitra,” terang Sugiarti.
Sugiarti melanjutkan, komitmen FKIP untuk mengembangkan sekolah-sekolah Muhammadiyah di Jawa Timur juga direalisasikan dalam kebijakan block grant FKIP 2021 ini. Kegiatan pengabdian diprioritaskan pada pemenuhan kebutuhan peningkatan kualitas 18 sekolah SMA/MA Muhamadiyah di Jawa Timur.
“Terkait kemitraan dengan sekolah Muhammadiyah, program akan diarahkan pada dua kegiatan, yaitu peningkatan kualitas guru dan peningkatan keterampilan siswa,” ungkapnya.
Bentuk penelitian dan pengabdian berbasis kemitraan ini secara teknis, dijelaskan oleh ketua Block Grant FKIP, yaitu dengan melibatkan 1 anggota dosen dari luar UMM. Mitra dosen ini berasal dari perguruan tinggi dalam maupun luar negeri yang telah bermitra dengan Prodi. “Jadi Prodi dapat melakukan pemetaan kegiatan penelitian dan pengabdian berdasarkan kepakaran dosen dan juga kemitraan yang telah dibangun Prodi,” jelas Siti Khoirulli Ummah selalu ketua.
Di sisi lain, sebagai realisasi dari basis luaran, setiap penelitian dan pengabdian harus menghasilkan artikel yang dipublikasikan dalam jurnal terakreditasi Sinta atau jurbal internasional terindeks. Luaran lainnya, sebagai implikasi pelibatan mahasiswa, adalah sertifikat bagi mahasiswa yang akan menjadi KUM dalam SKPI.
“Selain sertifikat yang bisa dimasukkan ke SKPI, keterlibatan mahasiswa bisa dikonversi dalam kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) atau disebut PMM Mitra Dosen jika kegiatannya pengabdian. Bisa juga berupa laporan skripsi jika mahasiswa dilibatkan dalam kegiatan penelitian. Sehingga, ada manfaat yang lebih besar untuk mahasiswa melalui kegiatan ini,” pungkasnya. (*fid)