Yudisium, Lulusan FKIP UMM Siap Menjadi Pendidik Profesional Generasi Indonesia Emas

Kamis, 18 Mei 2023 15:11 WIB   Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

 

MalangBertempat Ballroom Rayz Hotel, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang menggelar Yudisium Periode II dan III Tahun 2023, Rabu (17/05/2023). Acara dibuka oleh Dekan FKIP, Dr. Trisakti Handayani, M.M. Dalam kesempatan itu, hadir pula Wakil Dekan I, Wakil Dekan II, Wakil Dekan III, beserta jajaran Kaprodi dan Sekprodi di lingkungan FKIP UMM. Yudisium kali ini diikuti oleh 148 calon wisudawan yang terdiri dari 26 lulusan Prodi Pendidikan Matematika, 49 lulusan Prodi Pendidikan Biologi, 25 lulusan Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia, 6 lulusan Prodi PPKn, 29 lulusan Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, dan 62 lulusan Prodi PGSD. Mengakta tema “Calon Pendidik Profesional dalam menyiapkan Generasi Indonesia Emas”, acara yang digelar pukul 08.00 hingga 11.00 itu berjalan dengan lancar dan khidmad.

Mengawali acara, dalam sambutan pembukaan, Dekan FKIP UMM, Dr. Trisakti Handayani, MM., menegaskan bahwa tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini adalah lemahnya sumber daya manusia di tengah gempuran inovasi teknologi. Artificial Intelligence yang telah mendominasi berbagai sector pekerjaan menjadi salah satunya. Namun, betapa besarnya tantangan itu, ia yakin alumni FKIP UMM siap menakhlukkannya. “Intelegensia Artifisial yang didefinisikan juga sebagai kecerdasan entitas ilmiah saat ini telah dimanfaatkan di berbagai sektor pekerjaan. Ini adalah tantangan besar. Namun, mahasiswa yang hari ini diyudisium adalah generasi yang dipersiapkan oleh FKIP UMM untuk menjawab berbagai tantangan zaman dengan penuh optimis dan percaya diri. Jadi, saya yakin dan percaya para lulusan FKIP UMM akan menjadi problem solver, menjadi pembaharu, untuk Indonesia di mana pun mereka berada,” tegasnya.

Trisakti pun memotivasi para lulusan untuk terus berdarma dalam dunia Pendidikan dengan terus meningkatkan kapabilitas diri. Salah satunya melalui keikutsertaan dalam Pendidikan Profesi Guru (PPG). Pasalnya, saat ini guru hanya akan diakui sebagai guru professional apabila telah mengantongi sertifikat pendidik yang di[eroleh pasca lulus PPG. Di samping itu, pemerintah juga telah menyediakan beasiswa PPG Prajabatan bagi para fresh graduate atau lulusan S1 dengan kuota per tahun sebanyak 40.000. Kesempatan ini tentu sayang untuk dilewatkan begitu saja.

Lebih lanjut, Ganes Tegar Derana, M.Pd., alumni Pendidikan Bahasa Indonesia membagikan tips bagaimana menjadi calon pendidik professional dalam rangka menyiapkan generasi Indonesia Emas. Menurut Ganes, sapaan akrabnya, ada empat upaya kunci yang harus disiapkan dalam menyongsong masa keemasan Indonesia pada 2045 saat Indonesia berusia tepat 100 tahun ini, yakni memiliki kecerdasan komprehensif (produktif dan inovatif), damai dalam interaksi sosial dengan karakter yang kuat, sehat dan menyehatkan dalam interaksi alamnya, dan berperadapan unggul. Terkait dunia pendidikan, ia menambahkan, penguasaan teknologi, kemampuan untuk menjadi teladan, pemahaman peserta didik, dan kemampuan menciptakan pembelajaran yang kreatif dan inovatif menjadi indikator guru ideal yang mampu menyiapkan generasi Indonesia emas. “Selain itu, guru dapat dikatakan ideal apabila memiliki growth mindset dan prinsip never stop learning. Dengan begitu, ia akan selalu siap dan terbuka menerima perubahan demi perubahan, serta selalu mengakselerasikan diri untuk menghadapi perubahan itu. Guru yang ideal adalah guru yang juga menyadari bahwa dirinya adalah pembelajar sepanjang hayat,” pungkas alumni yang saat ini menjabat sebagai Dekan FKIP Universitas Kahuripan Kediri itu.

Yudisium kali ini juga mengukuhkan Elsa Yunda Septiany dari Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar sebagai lulusan terbaik tingkat fakultas dengan IPK sempurna 4,00. Mewakili para lulusan, mahasiswa yang aktif dalam organisasi ini mengucapkan terima kasih kepada seluruh civitas akademika FKIP UMM yang senantiasa memotivasi, membimbing, dan memfasilitasi perjalanan studinya yang tidak mudah. Ia mengaku bangga menjadi lulusan FKIP UMM dan berkomitmen untuk terus berkontribusi dan berprestasi.

“Setelah ini banyak tantangan yang harus ditakhlukkan. Masyarakat telah menanti kebermanfaatkan kita. Kita akan menjadi calon pendidik profesional dan menjadi sebuah inspirasi, menjadi sebuah solusi dan menjadi sebuah kebaikan dari ilmu yang telah kita miliki. Kita harus bisa membuktikan bahwa lulusan FKIP UMM adalah pribadi yang unggul secara ilmu pengetahuan dan luhur dalam akhlakul karimah,” terangnya. (*/fid)

Shared: