Yudisium Periode IV FKIP: Guru Harus Adaptif Ber-mindset Transformatif!

Kamis, 13 Januari 2022 09:49 WIB   Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

calon wisudawati menerima SKL

Malang--Sebanyak 149 peserta mengikuti gelaran Yudisium Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang Yudisium Periode IV Tahun 2021, Rabu (12/01/22). Tak seperti sebelumnya yang dilaksanakan secara daring, yudisium kali ini digelar secara luring di Auditorium Dome UMM dengan menerapkan protokol kesehatan ketat. Acara dihadiri oleh jajaran dekanat beserta pimpinan Prodi di lingkungan FKIP UMM.

Dalam kesempatan ini, tema yang diangkat yaitu “Pendidik Adaptif dan Profesional: Kesiapan Sumber Daya Unggul Menghadapi Tantangan Pendidikan New Normal”. Tak dapat dipungkiri, keterampilan beradaptasi menjadi hal krusial yang mutlak harus dimiliki seorang guru selain profesionalisme itu sendiri. Karena itu, yudisium kali ini menghadirkan Alamsyah, S.Pd., M.Pd., C.NLP., C. MNLP., C.NLC. Alumni Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia ini membawakan orasi ilmiah “Mindset Transformation for Adaptive and Professional Teachers”.

Alamsyah, S.Pd., M.Pd., C.NLP., C. MNLP., C.NLC menyajikan Orasi Ilmiah bagi para calon wisudawan/wisudawati

Alamsyah menyebut setiap situasi dalam pembelajaran yang guru alami sebenarnya bersifat netral. Pikiran gurulah yang memberikan makna untuk kejadian itu. “Makna ini bisa direspon positif maupun negatif oleh guru tersebut. Apabila guru merespon positif, maka akan membentuk belief positive dan akan mengeluarkan emosi positif. Sebaliknya, ketika guru merespon negatif, maka akan membentuk belief negative dan akan mengeluarkan emosi negatif,” ungkap Alam.

Pikiran guru ini terdiri dari 10% pikiran sadar dan 90% pikiran bawah sadar. Pikiran sadar mempunyai fungsi khusus dalam mengidentifikasi, membandingkan, dan menganalisa data atau informasu yang masuk, serta memutuskan apakah data atau informasi tersebut diproses lebih lanjut atau tidak. Pikiran bawah sadar ini berupa kebiasaan, emosi, memori jangka panjang, kepribadian, intuisi, serta believe dan value. Pikiran guru banyak dipengaruhi oleh pikiran bawah sadar atau unconsious mind-nya. Ia pun memotivasi para calon wisudawan untuk melakukan transformasi cara berpikir untuk bisa menghasilkan pembelajaran yang bermakna bagi siswa. Dengan begitu, guru benar-benar dapat menjalankan perannya dalam mengantarkan generasi bangsa menguasai keterampilan hidup dan menjadi pribadi yang unggul. Terakhir, ia berpesan agar para calon wisudawan terus belajar dan mengembangkan diri.

“Belajar tidak hanya di ruang-ruang kelas yang dibatasi dinding-dinding, tetapi juga di ruang-ruang masyarakat yang dibatasi norma-norma,” tambah Alam, yang saat ini juga menjabat sebagai kepala sekolah di MA Al-Irtiqo’ IIBS Kota Malang itu.

Tak hanya meluluskan 149 calon wisudawan/wisudawati, yudisium periode ini juga mengukuhkan Daffa Indra Arya Wardhana sebagai wisudawan terbaik tingkat fakultas atas perolehan IPK nyaris sempurna, yakni 3,99, dengan masa studi 4 tahun 2 bulan. Atas raihan prestasi ini, Daffa mengaku sangat bersyukur. Dalam pidatonya, ia pun mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang menemani perjuangannya dalam meraih gelar sarjana.

“Terima kasih kepada Ibu saya Marthina Yusiana, yang sudah membantu saya dan mensupport saya setiap saat, dan kepada almarhum ayah saya yang saya harap bangga akan prestasi saya ini,” ungkapnya berkaca-kaca.

Lulusan Prodi Pendidikan Bahasa Inggris ini juga mengaku sangat bangga menjadi alumni FKIP UMM. “Menjadi bagian dari jas merah kampus putih di FKIP UMM adalah tonggak besar dalam perjalanan hidup saya. Ilmu, pengalaman, dan pelajaran hidup ini akan terus saya genggam sebagai bekal menjalani kehidupan. Kami bangga dan sekaligus terus berusaha membanggakan almamater tercinta,” pungkas calon wisudawan asal Blitar tersebut.

Di samping itu, yudisium kali ini juga mengukuhkan sepuluh mahasiswa berprestasi nonakademik atas prestasi dalam berbagai bidang, seperti olahraga, public speaking, PKM, debat, fotografi, duta, dan sebagainya.

Sebagai bentuk tanggung jawab akademik, FKIP UMM juga berkomitmen untuk terus melakukan pembinaan berkelanjutan melalui ikatan alumni Saka Widya. Pada periode ini, Tutut Ayu Dwijayanti dari Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia terpilih sebagai ketua.

Dekan FKIP UMM, Dr. Trisakti Handayani, M.M. memberikan Sambutan

Dekan FKIP, Dr. Trisakti Handayani, M.M., dalam sambutannya, dengan tegas menyatakan bahwa para calon wisudawan/wisudawati ini sudah siap terjun ke masyarakat dan menghadapi tantangan global.

“Tantangan ke depan adalah tantangan yang tidak mudah, tapi kami yakin Anda sekalian sudah siap. Anda sekalian sudah ditempa di kawah candradimuka, di Program Studi, yang tidak hanya memberi hardskill, tetapi juga softskill sehingga siap menghadapi tantangan global saat ini,” terang Trisakti.

Trisakti juga mengucapkan  selamat serta rasa bangga pada para calon wisudawan/wisudawati. “Kalian adalah generasi-generasi penerus jas merah kampus putih. Jas merah kampus putih telah membawa kalian menjadi pribadi yang percaya diri, bekerja keras, mandiri, inovatif, dan membawa perubahan dalam dunia global saat ini. Kami melepas adik-adik dengan bangga dan segudang harapan,” pungkasnya. (*/fid)

Shared: