#YudisiumTanpaTemu FKIP, Dari Pakaian Adat Hingga Bunga Rampai

Rabu, 01 Juli 2020 14:07 WIB   Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

foto : humas

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang gelar Yudisium Periode II Tahun 2020secara daring melalui platform Zoom dan disiarkan secara live di akun youtube FKIP UMM Official, Rabu (1/7/20). Walau dilaksanakan secara daring, yudisium bertema “Membangun Optimisme Meretas Kehidupan Baru dalam Dunia Pendidikan” yang diikuti sejumlah 166 calon wisudawan/wisudawati ini tetap berjalan dengan khidmat.

Dalam sambutannya, Dekan FKIP, Dr. Poncojari wahyono, M.Kes.,mengatakan sangat bangga karena di tengah-tengah pandemi ini para peserta yudisium bisa menyelesaikan kuliah dan bisa mengikuti yudisium. Kepada seluruh peserta yudisium, Dr. Poncojari Wahyono berpesan untuk “siap kerja”.

“Saudara adalah Sarjana Pendidikan. Namun, selain menjadi guru, Saudara bisa melakukan hal-hal di bidang lain karena di Prodi-prodi memang dibekali untuk itu. Nah, ini bisa menjadi bekal bagi Saudara dalam menjalani kehidupan. Kemudian, saya berpesan kepada para alumni untuk selalu ‘SIAP kerja’. S maksudnya adalah selalu bersyukur, I adalah ikhtiar, A adalah amanah, kemudian P adalah peduli. Dan kerja ini ada 5 AS, yaitu kerja keras, kerja cerdas, kerja mawas, kerja ikhlas, dan kerja tuntas,” ungkap Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes.

Yudisium ini menjadi istimewa karena untuk pertama kalinya para peserta yudisium mengenakan pakaian adat.Tujuannya adalah untuk memupuk semangat kebangsaan di tengah wabah. Tambahan pula, para calon wisudawan saat ini tengah berada di daerah asalsehingga dinilai menjadi momen yang pas untuk saling menunjukkan budaya masing-masing.Selain itu, untuk pertama kalinya pula dalam yudisium ini petuah dan inspirasi tak hanya disampaikan melalui pidato dan paparan materi dari narasumber, tetapi juga bunga rampai pemikiran dosen ihwal tatananbaru dalam dunia pendidikan.

"Misinya memupuk semangat kebangsaan. Dengan begini akan terlihat, kita memang berbeda-beda tetapi tetap satu Indonesia. Ini penting untuk digarisbawahi kembali di tengah wabah ini agar kita bisa saling menguatkan. Kemudian, FKIP UMM sebagai salah satu LPTK yang menjadi roda penggerak dalam rangka menata kehidupan baru dunia pendidikan, benar-benar berupaya menyiapkan lulusannya untuk siap terjun menjadi pendidik profesional dengan mindset yang optimis. Oleh karenanya, dalam kesempatan ini kami pun memberikan bunga rampai hasil pemikiran para dosen sebagai bekal mahasiswa dalam menjalani kehidupan baru dunia pendidikan di masa pandemi,” ungkap Dr.Sugiarti, M.Si., Kaprodi Pendidikan Bahasa Indonesia, selaku ketua pelaksana yudisium.

Para peserta yudisium pun terlihat sangat antusias. Hal itu terlihat dari berbagai macam pakaian adat yang dikenakan dan juga unggahan video di balik pembuatan dekorasi background yudisium dan foto bersama keluarga pasca yudisium yang diunggah ke media sosial dengan tagar #YudisiumTanpaTemu.

Suci Puspita Sari, lulusan terbaik FKIP dengan IPK 3,95 dan SKPI 1.020 poin, pun mengaku bangga telah menjadi bagian dari FKIP UMM. Ia mengenang bagaimana FKIP UMM telah mengubahnya dari seorang lulusan SMA penuh harapan menjadi cerdikiawan yang siap berkontribusi untuk negeri. Ia pun berharap FKIP UMM terus maju dan menjadi yang terbaik.

“Beberapa tahun yang lalu kita tidak lebih dari seorang mahasiswa baru yang penuh dengan berbagai harapan dan hari ini, berkat FKIP UMM, kita semua diberi amanah sebagai seorang cendikiawan untuk memulai perjuangan yang sesungguhnya. Menjadi mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang memberikan momen yang indah bagi kita semua. Kita mendapatkan pengalaman yang luar biasa, belajar tentang arti perjuangan, komitmen, serta yang paling penting mengemban amanah dari kedua orang tua yang selalu mengirimkan doa-doa terbaik dari kejauhan. Kami bangga menempuh pendidikandi sini. Semogaalmamaterterus menghasilkan calon pendidik profesionaldanselalu menjadi yang terbaik untuk bangsa ini,” ungkapwisudawati Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia yang juga memeroleh skor SKPI (Surat Keterangan Pendamping Ijazah) tertinggi yakni 1.020 poin.

Lulusan Terbaik FKIP, SUci Puspita Sari, dalam balutan baju adat Jambi

Selain memberikan penghargaan kepada para calon wisudawan/wisudawati, FKIP juga memberikan apresiasi kepada dua dosen FKIP yakni Dr. H. Atok Miftachul Hudha,M.Pd. yang telah meraih juara II dosen berprestasi tingkat universitas dan Dr. Masduki, M.Pd. yang dinobatkan sebagai juara 1 kompetisi karya masterpiece dosen pada Milad 55 UMM dengan karya berupa Tes TAEB (Test of Academic English Proficiency), serta satu mahasiswa yakni Siti Mubasiroh dari Prodi Pendidikan Biologi yang telah menjadi juara II mahasiswa berprestasi tingkat universitas. Melalui penghargaan ini, diharapkan dosen dan mahasiswa semakin profuktif berkarya dan berprestasi. (*/fid)

 

Shared: