Malang—Dalam rangka menumbuhkan semangat bela negara, Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) FKIP Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) bekerja sama Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Malang gelar Pendidikan dan Latihan (Diklat) Bela Negara bagi 998 mahasiswa PPG Prajabatan. Jumlah tersebut terdiri dari 385 mahasiswa PPG Prajabatan gelombang I tahun 2022, 304 mahasiswa PPG Prajabatan gelombang II tahun 2022, dan 309 mahasiswa PPG Prajabatan gelombang I tahun 2023. Selama dua hari mulai Kamis (9/11) hingga Jumat (10/11), mereka diberi berbagai materi mengenai Wawasan Kebangsaan hingga ideologi Pancasila.
Wakil Dekan II FKIP UMM Prof. Dr. Abdulkadir Rahardjanto, M.Si menyebutkan mahasiswa PPG berada di sana untuk belajar langsung dari para patriot pembela negara. Tugas bela negara tidak hanya bagi patriot yang bertugas di garda depan, namun setiap warga negara Indonesia. “Tak terkecuali, mahasiswa PPG FKIP UMM. Mahasiswa PPG FKIP UMM memiliki andil dalam menjaga kedaulatan negara. Teruatama mahasiswa PPG yang kelak memiliki tugas mencerdaskan para generasi penerus bangsa,” ungkapnya.
”Dalam konteks pendidikan, bela negara dapat diimplementasikan melalui upaya-upaya konkret,” imbuhnya. Ia menyebutkan yang pertama dapat menjadi agen perubahan di dalam kelas, sehingga para guru tidak hanya mengajar. Tetapi juga mampu memberi insprasi bagi peserta didik, terutama dalam hal menumbuhkan rasa cinta tanah air.
Yang kedua dengan melahirkan inovasi pendidikan yang adaptif dan responsif terhadap perkembangan zaman. Tidak hanya terfokus pada penguasaan materi ajar tetapi juga pada pengembangan karakter dan kewarganegaraan yang baik.
Yang ketiga dengan cara menjadi contoh dalam mempraktikkan nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. “Yang keempat, sebagai calon guru profesional kita harus bersikap objektif, adil dan tidak terlibat pada praktik-praktik yang merusak tatanan bangsa,” terang Kadir
Terutama pada era global saat ini yang mana menambah tantangan bela negara menjadi semakin kompleks. ”Mari kita jadikan momen ini sebagai titik awal untuk mengukir kontribusi nyata bagi bangsa,” tuturnya. Pendidikan, kata Kadir, harus dijadikan senjata ampuh untuk memperkuat fondasi negara dan menjaga kedaulatan bangsa.
Sementara itu, Komandan Lanal Malang Kolonel Laut (KH/W) Dewi Lestari SPd MTr Hanla MM CRHMP yang memimpin langsung upacara penutupan menyebut diklat bela negara ini sangat penting untuk diberikan kepana para calon guru. ”Karena adanya bela negara, kita mengingatkan kembali kepada mahasiswa PPG ini untuk bisa sadar akan kecintaan, kebanggaan kepada bangsa terutama masalah adat istiadat hingga geografis di negara kita,” ungkapan
Sehingga ke depan mereka akan memberikan input kepada para calon penerus bangsa yakni peserta didik agar tidak hilang rasa bela negaranya. ”Yang kami tekankan ialah wawasan bela negara dan juga kedisiplinan,” katanya.