Malang-Era revolusi industry 4.0 memberikan dampak luar biasa pada perkembangan dunia pendidikan, terutama pada guru dan siswa. Di satu sisi, guru harus lebih adaptif dengan mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran. Namun, di sisi lain, guru harus betul-betul berperan sebagai pendidik sebagai penyeimbang kecanggihan teknologi tersebut. Hal itulah yang disampaikan Dr. Muhammad Zain, S.Ag., M.Ag, Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah, Direktorat jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama Republik Indonesia, di hadapan 468 lulusan Pendidikan Profesi Guru dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Malang pada pengukuhan dan pengambilan sumpah profesi kemarin, Sabtu (02/12/2023). “Anak-anak menjadi generasi yang rentan. Oleh karena itu, kita dalam mengajar harus menjadi guru pembelajar, bahagia mengajar,” ungkap Zain.
Digelar di Teater Dome UMM, acara yang diikuti oleh 43 lulusan Pendidikan Matematika, 73 lulusan Pendidikan Biologi, 101 lulusan Pendidikan Bahasa Indonesia, 157 lulusan PPKn, dan 94 lulusan Pendidikan Bahasa Inggris ini berjalan lancar dan khidmad. Dalam laporannya, Dr. Iin Hindun, M.Kes menerangkan, mahasiswa PPG yang dinyatakan lulus dan Berhak mendapatkan Sertifikat Pendidik berasal dari 33 Provinsi yang tersebar di 175 Kota/Kabupaten. Selama menempuh studi di PPG FKIP UM, lanjut Iin, para lulusan telah mendapatkan bekal untuk menjadi guru profesional. Bekal tersebut yaitu kompetensi dalam memahami karakteristik peserta didik yang diajar dan permasalahan pembelajaran yang dihadapi. “Selain itu, para lulusan telah dibekali kemampuan mengembangkan pembelajaran abad 21 yang inovatif, pembelajaran berbasis TPACK, HOTs, dan tentunya dengan berbagai integrasi metode pembelajaran yang menarik dan menyenangkan,” katanya.
Lebih lanjut, Dekan FKIP UMM, Dr. Trisakti Handayani, MM menyatakan bahwa bekal yang diberikan ini sejalan dengan kualitas guru yang dibutuhkan saat ini. Menurutnya, ada tujuh indikator guru profesional yang dibutuhkan saat ini. “Di antaranya adalah mampu melaksanakan tugas keprofesian sebagai pendidik yang memesona, yang dilandasi sikap cinta tanah air, berwibawa, tegas, disiplin, penuh panggilan jiwa, samapta, disertai dengan jiwa kesepenuhhatian dan kemurahhatian. Juga, Mampu mengembangkan diri secara berkelanjutan sebagai guru professional melalui penelitian, refleksi diri, pencarian informasi baru, dan inovasi,” terangnya.
Selain kualifikasi di atas, lulusan PPG FKIP UMM memiliki keunggulan dibidang karakter. Karakter yang dimiliki oleh alumni mahasiswa PPG FKIP UMM, adalah karakter ke-Islaman, kebangsaan, dan karakter humanis, yang merupakan modal sosial bagi Guru Pro. Ia pun berharap para lulusan dapat memegang teguh sumpah profesi yang telah diucapkan di mana pun berada. “Guru Profesional alumni PPG adalah ujung tombak dalam membangun Pendidikan Indonesia. Oleh karena itu Guru Profesional alumni PPG FKIP UMM sebagai agen pembaharu (Agent of Change) harus dapat menjadi role model dalam mengimplementasikan teori-teori pendidikan kekinian model-model Pendidikan yang berperspektif pada pembelajaran abad 21. Dipundak guru-guru professional inilah pendidikan generasi muda dipertaruhkan, pendidikan yang akan akan merubah wajah generasi emas, generasi yang akan memimpin bangsa Indonesia yang bermartabat,” tutupnya.
Sejalan dengan itu, Sekretaris Panitia Nasional Kementerian Agama Republik Indonesia, Dr. H. Mustofa Fahmi, S.Pd., M.Ed. dalam pidatonya mengapresiasi komitmen PPG FKIP UMM dalam mewujudkan guru madrasah profesional. “PPG FKIP UMM begitu konsisten dalam mengembangkan profesionalisme guru kepada lebih dari 2000 guru madrasah sejak 2018,” katanya. Ia pun berpesan kepada pra lulusan untuk menjadi guru yang responsif terhadap segala perubahan yang akan terjadi. “Kami harap semua guru madrasah yang sudah dikukuhkan bisa mengabdi setulus hati,” tutupnya.
Salah satu perwakilan lulusan, Sri Helda Herawati, S.Pd., Gr, dalam pidato kesan pesan menyatakan rasa bangganya menjadi lulusan PPG FKIP UMM. Menurutnya, semua itu tak lepas dari bimbingan, ilmu, dan wawasan yang diberikan oleh dosen dan guru pamong, serta fasilitasi admin PPG FKIP UMM. “Akhirnya, kami bisa menjadi guru profesional dan transformatif di pendidikan madrasah, yang menguasai bahan dan materi pembelajaran, menguasai teknologi, mengembangkan kemampuan secara berkelanjutan, dan kreatif dalam melahirkan program-program baru di era digital,” pungkasnya. (*/fid)