FKIP UMM Bagikan Best Practice Penguatan Literasi dalam Konferensi Nasional INOVASI

Senin, 24 Juni 2024 12:48 WIB   Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Pameran produk INOVASI FKIP UMM

FKIP News—Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) turut berpartisipasi dalam Konferensi Nasional INOVASI bertajuk “Kolaborasi LPTK, Pemerintah dan Sekolah untuk Meningkatkan Hasil Belajar Semua Anak”, Rabu-Kamis (19-20 Juni 2024) di Hotel Lombok Raya, Mataram.

Kegiatan ini (INOVASI Fase 3) merupakan program kelanjutan kerja sama antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Australia yang bertujuan untuk meningkatkan capaian hasil belajar siswa di jenjang Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah. Program ini akan berlangsung pada tahun 2024 hingga 2027 dan diimplementasikan di 6 (enam) provinsi yaitu Jawa Barat, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur (NTB), Nusa Tenggara Barat (NTT), Kalimantan Utara, dan Maluku. INOVASI Fase 3 dibangun berdasarkan pembelajaran dari INOVASI fase sebelumnya dan bukti-bukti terbaru dalam mendukung pembelajaran inklusif untuk semua, dengan memprioritaskan isu-isu kebijakan saat ini terkait kesetaraan gender, inklusi bagi siswa penyandang disabilitas, dan pemahaman dini peserta didik pada isu perubahan iklim dan lingkungan hidup sekitarnya.

Acara ini dibuka secara resmi oleh Direktur Program INOVASI, Mark Heyward, Ph.D., yang menekankan pentingnya kolaborasi semua pihak dalam membangun dan meningkatkan hasil belajar anak-anak di Indonesia. "Kita semua harus bersama-sama berkolaborasi membangun dan meningkatkan hasil belajar semua anak, baik laki-laki ataupun perempuan, baik yang kaya ataupun yang miskin, baik yang berkebutuhan khusus ataupun tidak," ujar Heyward.

Dr. Sugiarti, M.Si. Memaparkan Best Practice Penguatan Literasi

Secara khusus, dalam kegiatan bergengsi ini, FKIP UMM yang diwakili oleh Wakil Dekan I, memaparkan tentang Penguatan Literasi di Perkuliahan  PPL-PLP serta PPG. Menurut Sugiarti, proses integrasi literasi kurikulum di FKIP UMM menerapkan konsep sustainable improvement melalui lima tahapan, yaitu analysis, design, development, implementation, dan evaluation. Integrasi ini dilakukan dalam 6 mata kuliah di Prodi PGSD dan menghasilkan enam (6) modul adaptasi literasi dengan berperspektif GEDSI dan buku pendamping yang diterapkan dalam perkuliahan menggunakan Model Lesson Study.

Hasilnya, mahasiswa mendapatkan pengalaman belajar dunia nyata sesui profil dan kompetensi tambahan sesuai CPL Prodi. Selain itu, mahasiswa terlatih untuk mengkomunikasikan jawaban dengan memahami persoalan terlebih dahulu (berpikir kritis). Sehingga, jawaban yang disampaikan dapat dikaji dan dipertanggungjawabkan dengan disertai alasan yang jelas. “Yang tidak kalah penting, kemampuan mahasiswa sebagai calon guru dalam mengembangkan perangkat modul ajar juga meningkat. Dengan begitu, mahasiswa terjamin memiliki kompetensi dalam membangun literasi anak baik tingkat SD, SMP, maupun, SMA,” pungkasnya.

Melihat banyaknya manfaat yang diperoleh, FKIP UMM melakukan pengimbahasan pada kegiatan PLP dan juga Prodi PPG. Pengimbahasan pada program PLP melibatkan sekolah mitra dan mahasiswa PGSD pada program asistensi mengajar. “Kemudian, pengimbasan literasi numerasi di Prodi PPG FKIP UMM dilakukan melalui workshop pengintegrasian literasi numerasi dalam pembelajaran PPG dan kebijakan penyusunan modul ajar kurikulum Merdeka dengan mengintegrasikan literasi numerasi,” tutupnya.

Melalui keikutsertaan dalam kegiatan ini, diharapkan FKIP UMM dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam tingkat literasi di Indonesia. (*fd)

Shared: