Implementasikan CoE MBKM, Prodi Pendidikan Biologi UMM Launching Sekolah Unggulan Budidaya dan Pemasaran Anggrek

Rabu, 18 Agustus 2021 15:52 WIB   Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

 

Sekolah Unggulan Budidaya dan Pemasaran Anggrek yang digagas oleh Prodi Pendidikan Biologi FKIP UMM secara resmi di-launching Rektor UMM, Dr. Fauzan, Rabu (17/08). Sekolah unggulan ini merupakan pengembangan dari program magang kerja pada  program Center of Exellence (CoE) Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Konsep sekolah unggulan ini adalah sekolah dengan kurikulum di luar akademik regular yang diciptakan untuk membentuk entepreneur berbasis budidaya dan pemasaran tanaman anggrek. Dimulai dari program Magang Kerja, mahasiswa yang mengikuti program ini dijadwalkan akan menggenapi rekognisi sampai 20 SKS pada semester V atau VII. Hal inin bertujuan untuk mendorong mahasiswa agar cepat lulus dan cepat kerja sebagaimana Program UMM Pasti.

Kaprodi Pendidikan Biologi, Dr. Iin Hindun, M.Kes., dalam pembukaan acara menyatakan bahwa Prodi Pendidikan biologi melalui program CoE MBKM ini bertekad mewujudkan cita-cita kampus, yaitu mahasiswa memperoleh kelulusan tepat waktu.

“Sebagaimana cita-cita Kampus, mahasiswa diharapkan memperoleh kelulusan tepat waktu. Bahkan lebih cepat lagi kalau bisa dan cepat mendapatkan pekerjaan, terangnya.

Pada pelaksanaannya, Prodi Pendidikan Biologi menjalin kerja sama dengan Dede Anggrek, Mitra Flora, dan berbagai institusi lainnya. “Prodi Pendidkan Biologi sangat beruntung mendapatkan dukungan yang signifikan melalui program CoE dan dukungan kemitraan yang tepat oleh DEDE Anggrek,” ungkap Iin.

DEDE Anggrek sebagai institusi mitra pada kesempatan tersebut berkenan juga memberikan pernyataan komitmennya untuk mendukung cita cita program studi dalam merealisasikan program magang kerja maupun dalam kerangka pengembangan sekolah unggulan berbasis budidaya anggrek dan pemasarannya. Sejarah panjang pertumbuhan usahanya yang dimulai dari modal rp. 25.000 rupiah saat tahun 2005 menyiratkan betapa perjuangan DEDE Anggrek hingga menjadi besar sepert saat ini, tidaklah mudah. Membangun kredo sebagai enteprenur dalam bidang anggrek, tidaklah semudah membalikkan tangan, banyak duka dan kegagalan telah dialaminya, tetapi keteguhan hati dan kesetiaannya pada pekerjaan yang diciptakannya sendiri yang biasa disebut dengan passion, telah mengantarkannya menjadi pemain anggrek di tingkat nasional yang sangat kuat dan diperhitungkan. Mas Dedde, biasa disapa, kini telah memiliki 110 petani plasma yang bekerja sama dalam budidaya dan pemasaran anggrek. Melalui good practice yang terbentuk, beliau membuka peluang untuk terus mendukung dan mengembangkan masyarakat memperoleh manfaat ekonomi yang menguntungkan melalui budidya dan pemasaran anggrek. Good practice inilh yang akan di share dengan prodi penddidikan biologi untuk membangun SEKOLAH UNGGULAn Anggrek.

Selanjutnya, ada tiga pilar yang dibangun untuk mewujudkan cita-cita sekolah unggulan budidaya dan pemasaran anggrek ini yaitu magang kerja, membangun desa wisata anggrek, dan sekolah unggulan itu sendiri. Ketiganya bertema budidaya dan pemasaran anggrek. Pilar pertama sesungguhnya sudah lama dijalin, beberapa alumni prodi pendidikan biologi yang melaksanakan magang kewirausahaan di DD Anggrek telah menunjukkan hasil yang menggembirakan. Mereka telah sukses menjadi entrepreneur di bidang anggrek dengan omzet puluhan hingga ratusan juta per bulannya. Pilar kedua sangat relevan dengan kapasitas institusi yang berintikan tridarma PT dimana salah satunya adalah pengabdian masyarakat. Berpijak pada dua pilar inilah, maka ide sekolah unggulan budidaya anggrek diharapkan segera terlahir, tumbuh, dan berkembang untuk melayani pengembangan SDM dengan sasaran khusus pada entepreneurship berbasis budidaya dan pemasaran tanaman anggrek.  

Pada kesempatan ini, Rektor UMM menyampaikan menegaskan perlunya inovasi dalam memetik pasar yang terbuka luas dengan melakukan inovasi layanan yang dibutuhkan oleh masyarakat. Semua program studi, tambahnya, perlu melakukan terobosan dengan membuka diri dan bekerjasama untuk memanfaatkan peluang yang terbuka luas sebagaimana yang telah dirintis oleh Prodi Pendidikan Biologi.

“Harapannya, semua dosen nantinya terlibat dalam dinamika pengembangan kapasitas pribadi maupun institusi yang mendukung terwujudnya peran cerdas dalam memberikan kontribusi pada berbagai masalah bangsa dan masyarakat dibidang pekerjaan, pendidikan dan kewirausahaan,” ungkap Fauzan. (*ed:fid)

Shared: