Kreasi Tumbler Bernuansa Budaya Madura yang Stylish dan Ramah Lingkungan Rancangan Mahasiswa FKIP UMM

Rabu, 01 September 2021 03:41 WIB   Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

foto: Rudi (ketua kelompok) menunjukkan Tumbler Pacenan

Malang-Tak mudah terurai membuat limbah plastik menjadi ancaman  menakutkan bagi keberlangsungan kehidupan di bumi. Oleh karenanya, beberapa tahun belakangan banyak yang menyuarakan untuk mengurangi penggunaan botol minum berbahan plastik dan menggantinya dengan tumbler. Salah satunya adalah Rudi, Windi Erica Sari, Tri Febriana, dan Zulfiyah Diyana Putri.

“Sudah saatnya kita menjadikan tumbler sebagai bagian dari life style. Ini mendesak untuk dilakukan demi menjaga lingkungan,” ungkap Rudi.

Perhatian Rudi dan teman-temannya bukan hanya pada lingkungan, tetapi juga pada pelestarian bahasa dan budaya Madura. Setidaknya, ada dua permasalahan yang dihadapi saat ini, yaitu menurunnya penggunaan bahasa Madura dan nilai-nilai kearifan lokal Madura. Karena itu, di bawah bimbingan Fida Pangesti, S.Pd., M.A., keempat mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Muhammadiyah Malang ini berinovasi dengan memproduksi tumbler pacenan.

Kami menggabungkan unsur modern dan tradisional. Modern dari spesifikasi bahan serta proses produksinya, dan tradisional dari desain yang mencantumkan peribahasa Madura beserta artinya. Mengapa peribahasa? Karena dalam peribahasa tertuang nilai-nilai kearifan lokal yang menjadi bagian dari penanaman nilai karakter,” terang Rudi.

Tumbler pacenan menggunakan bahan stainless steel dengan ketahanan suhu kurang lebih 8 jam. Menariknya, tumbler ini dilengkapi dengan LED pengukur suhu, sehingga bisa diketahui berapa suhu air yang ada di dalamnya. Peribahasa Madura dicetak dengan menggunakan teknik printing UV dan grafis laser.  

“Selain itu, sebagai bagian dari visi edukasi, tumbler ini juga dilengkapi dengan barcode yang terhubung ke website. Di website ini, kami memasukkan berbagai informasi tentang bahasa dan budaya Madura,” lanjut Rudi sebagai ketua kelompok.

Foto: Tumbler Pacenan dipasarkan offline di Cafe mitra

 

Karya inovatif ini adalah karya yang menjadi Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan (PKM-K) yang mendapatkan pendanaan dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan dengan Perguruan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Dengan adanya tumbler ini, diharapkan dapat mengurangi penggunaan plastik, melestarikan bahasa Madura, dan memberikan edukasi nilai-nilai karakter Madura bagi generasi penerus bangsa.

Ke depan, produk ini akan terus dikembangkan melalui penambahan fitur GPS dan memperluas varian produk seperti kaos bernuansa kearifan lokal Madura. Dengan begitu, keberadaan Tumbler Pacenan dapat memberikan manfaat yang lebih optimal, baik pada aspek lingkungan, pendidikan, budaya, maupun ekonomi. (*rof/fid) 

Shared: