Suci Puspita Sari, Wisudawan Terbaik FKIP yang Hobi Menulis

Rabu, 16 September 2020 11:11 WIB   Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dok : istimewa

Lulusan Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, FKIP UMM, Suci Puspita Sari patut berbangga hati. Pasalnya, ia ditetapkan sebagai wisudawan terbaik FKIP pada wisuda periode II Tahun 2020 Universitas Muhammadiyah Malang, Selasa (15/09/2020). Suci, sapaan akrabnya, lulus dengan raihan IPK 3,95 dan masa studi 3 tahun 9 bulan.

Wanita kelahiran Payolebar 30 Januari 1997 itu mengaku tidak menyangka bisa menjadi lulusan terbaik.

“Sejujurnya, saya tidak menyangka bisa menjadi lulusan terbaik FKIP. Selama ini, saya hanya berusaha melakukan semaksimal yang saya bisa supaya saya bisa lulus tepat waktu,” ungkapnya.

Sejak menjadi maba, Suci sudah aktif dalam dunia tulis-menulis. Ini tak lepas dari luaran perkuliahan yang berbasis produk dan motivasi serta fasilitasi dosen. Alhasil, beberapa karyanya dipublikasikan di media massa, di antaranya resensi buku “Pedoman dalam Pendidikan (2016), Opini “Keluargaku, Cerminan Karakterku” (2017), resensi buku “Degradasi Etika Sosial dalam Potret Masyarakat Jawa” (2018), dan Opini “Membangun Sikap Kritis Melalui Keterampilan Membaca” (2019). Selain itu, artikelnya yang berjudul “Makna dan Relevansi Simbolik Mantra Siraman Gong Kyai Pradah Lodaya dengan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Desa Lodaya, Blitar” di Jurnal Aditya, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Universitas Muhammadiyah Purworejo.

Baginya, menulis bukan hanya sekadar hobi, melainkan kebutuhan. Dengan menulis, ia bisa mengingat kembali pengetahuan yang diperoleh sebelumnya dan sekaligus meng-upgrade pengetahuan melalui aktivitas penelusuran pustaka.

“Ketika menulis, pasti kita mengingat kembali pengetahuan yang sebelumnya didapat. Kita juga pasti melakukan aktivitas membaca untuk memperkuat dan memperdalam gagasan atau argumentasi kita. Jadi, menulis bagi saya bukan hanya hobi, tapi kebutuhan. Kebutuhan untuk selalu meng-upgrade pengetahuan dalam rangka pengembangan diri,” tuturnya bersemangat.

Keseriusannya dalam bidang menulis ini kemudian mengantarkannya menjadi editor lepas penerbit ternama sejak semester 3. Pada semester 3, Suci menjadi editor soal Ujian Nasional (UN) dan kunci jawaban penerbit Erlangga. Lalu, pada semester 4, ia menjadi editor lepas buku teks pelajaran SMP dan SMA Penerbit Grasindo.  

Di samping melakoni perkuliahan dan mendalami hobi menulis, Suci juga aktif dalam organisasi HMJ. Baginya, organisasi penting untuk mengasah jiwa sosial, kepemimpinan, dan pemecahan masalah.

“Intinya saya tidak ingin melewatkan semua kesempatan yang membuat kualitas diri saya menjadi lebih baik. Kuliah jalan, hobi jalan, organisasi juga jalan. Tapi, prioritas pasti akademik karena itu amanah utama dari orang tua,” imbuhnya.

Rencananya, Suci akan melanjutkan studi ke jenjang pendidikan selanjutnya (S2). Keinginan itu sempat terbentur izin kedua orang tuanya yang berprofesi sebagai petani yang terdampak pandemi. Namun, melihat kegigihan dan prestasi Suci, mereka akhirnya luluh dan memberi restu.

“Alhamdulillah, setelah melihat Suci dapat IPK tertinggi saat yudisium beberapa bulan lalu, orang tua mengizinkan, dengan catatan, tetap di Malang dan tetap di UMM. Saya pun inginnya juga sama, tetap di UMM karena sudah nyaman dengan kampus dan dosen-dosennya. Apalagi di UMM menyediakan beasiswa untuk alumni,” tutupnya. 

Shared: