FKIP News—Pada Rabu, 11 September 2024, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menyelenggarakan rangkaian kegiatan Pengenalan Studi Mahasiswa Baru (Pesmaba). Berlangsung dari pukul 06.00 hingga 16.00 WIB, seluruh mahasiswa baru (maba) FKIP mengikuti sesi demi sesi dengan penuh antusias
Sistem Administrasi Keuangan dan Fasilitas Penunjang
Materi pertama yang disampaikan oleh Wakil Dekan II FKIP, Prof. Dr. Abdulkadir Rahardjanto, M.Si., menjelaskan secara detail tentang sistem administrasi keuangan dan berbagai fasilitas penunjang yang tersedia di UMM. Prof. Abdulkadir menekankan pentingnya sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan fasilitas modern berbasis *resource sharing* yang dapat mendukung pencapaian prestasi akademik maupun nonakademik mahasiswa.
"UMM memiliki sarana dan prasarana yang dirancang untuk membantu mahasiswa dalam mengembangkan potensinya, baik di bidang akademik maupun nonakademik. Dengan SDM yang berkualitas, baik dari kalangan dosen maupun tenaga pendidikan, kami berusaha menyediakan lingkungan belajar yang kondusif untuk mencapai prestasi terbaik," ungkap Prof. Abdulkadir.
Selain itu, mahasiswa baru juga diperkenalkan dengan berbagai sistem pendukung yang ada di FKIP, termasuk di dalamnya fasilitas laboratorium, perpustakaan, hingga sarana olahraga dan seni. Hal ini bertujuan untuk memberikan pemahaman menyeluruh mengenai berbagai layanan kampus yang dapat diakses oleh mahasiswa dalam menunjang proses belajar mereka.
Sistem Pembinaan dan Organisasi Kemahasiswaan
Materi kedua dibawakan oleh Wakil Dekan III, Bayu Hendro Wicaksono, Ph.D., yang memaparkan mengenai sistem pembinaan kemahasiswaan, organisasi kemahasiswaan, dan peraturan disiplin mahasiswa di UMM. Dalam sesi ini, Bayu Hendro menekankan pentingnya peran mahasiswa dalam mengikuti dan terlibat aktif dalam berbagai organisasi kemahasiswaan. Menurutnya, keterlibatan dalam organisasi bukan hanya menjadi sarana untuk mengembangkan kemampuan kepemimpinan, tetapi juga memperluas jaringan sosial dan meningkatkan soft skills yang dibutuhkan di dunia kerja.
"Kami di UMM menganut prinsip 'Tiada hari tanpa prestasi, tiada prestasi yang tak dihargai'. Setiap usaha dan dedikasi mahasiswa dalam mencapai prestasi, baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional, akan mendapatkan penghargaan yang layak. Kami ingin membentuk karakter mahasiswa yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga unggul dalam berbagai bidang lainnya," ujar Bayu.
Bayu juga mengajak mahasiswa untuk tidak ragu dalam mengikuti program-program internasionalisasi yang disediakan oleh UMM, seperti pertukaran pelajar, double degree, dan berbagai program lainnya yang bertujuan untuk mempersiapkan mahasiswa menghadapi persaingan global.
Literasi Digital di Era Revolusi Industri 4.0
Materi berikutnya yang sangat dinanti-nanti disampaikan oleh Ahmad Fauzi, S.Pd., M.Pd., yang membahas mengenai pentingnya literasi digital dalam era Revolusi Industri 4.0. Dalam paparannya, Fauzi menjelaskan bahwa literasi digital bukan hanya tentang kemampuan menggunakan teknologi, tetapi lebih jauh lagi, kemampuan mencari, mengevaluasi, menggunakan, menyebarkan, dan menciptakan informasi dengan bijak melalui berbagai platform digital.
"Di era yang serba digital ini, mahasiswa dituntut untuk memiliki kemampuan literasi digital yang baik. Literasi digital tidak hanya membantu dalam menyelesaikan tugas-tugas akademik, tetapi juga menjadi alat untuk mencerdaskan sesama dan menciptakan perubahan positif di masyarakat," tegas Fauzi.
Fauzi juga menyampaikan beberapa indikator penting dalam literasi digital, seperti kemampuan kritis dalam mengevaluasi informasi, pemahaman tentang hak cipta digital, serta etika dalam penggunaan media sosial. Menurutnya, literasi digital yang baik akan mencegah penyebaran informasi yang salah atau hoaks, sekaligus mendorong terciptanya generasi yang lebih kritis dan cerdas dalam memanfaatkan teknologi.
Di akhir acara, mahasiswa baru juga diberikan penjelasan tambahan mengenai sistem laboratorium, perpustakaan, peran dan fungsi organisasi kemahasiswaan, serta pengenalan terhadap Ortom (Organisasi Otonom) di bawah naungan Muhammadiyah. Pesmaba kali ini diharapkan tidak hanya menjadi ajang perkenalan, tetapi juga dapat memotivasi para maba untuk terus berprestasi dan memanfaatkan segala fasilitas serta pembinaan yang telah disediakan oleh FKIP UMM.
Dengan materi yang komprehensif, Pesmaba FKIP UMM berhasil memberikan bekal awal yang penting bagi mahasiswa baru, baik dalam aspek akademik, kemahasiswaan, maupun penguasaan teknologi digital yang relevan di era modern. (*fd)