Pesmaba Hari Ketiga FKIP UMM: Dorong Civitas Akademika Sensitif Isu Melawan Kekerasan Seksual

Minggu, 15 September 2024 05:39 WIB   Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FKIP News—Mahasiswa baru (maba) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali mengikuti kegiatan Pengenalan Studi Mahasiswa Baru (Pesmaba) yang memasuki hari ketiga. Acara yang berlangsung pada 12 September 2024 dari pukul 06.00 hingga 16.00 WIB ini diisi dengan berbagai materi penting yang berfokus pada pengembangan karakter, pencegahan kekerasan seksual, pola pikir kritis, kewirausahaan, serta pengenalan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM).

 

Potential Mapping oleh UPT Bimbingan Konseling

Sesi pertama dibuka oleh Hudaniah, S.Psi., M.Si., dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Bimbingan Konseling UMM, yang membawakan materi bertajuk "Potential Mapping". Materi ini memberikan pemahaman mendalam tentang bagaimana mahasiswa dapat mengenali potensi diri mereka sejak dini.

Hudaniah menekankan pentingnya setiap individu untuk memahami kekuatan dan kelemahan diri agar dapat mengarahkan minat dan bakat selama masa studi. "Dengan memahami potensi diri, mahasiswa dapat menentukan arah karier yang sesuai dengan kepribadian dan kompetensi mereka," ungkapnya. Mahasiswa pun mendapat arahan tentang langkah-langkah praktis untuk memetakan potensi diri melalui program bimbingan kampus.

 

Literasi Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual oleh Satgas PPKS UMM

Sesi kedua diisi oleh Dr. Thatit Manon Andhini, M.Pd., dari Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS) UMM. Materi ini sangat penting, mengingat maraknya kekerasan seksual di berbagai institusi, termasuk di lingkungan pendidikan.

Dalam paparannya, Dr. Thatit menjelaskan secara komprehensif definisi kekerasan seksual dan berbagai bentuknya, mulai dari pelecehan, kekerasan verbal, hingga kekerasan berbasis gender online. Ia juga memaparkan Standard Operating Procedure (SOP) pelayanan laporan kekerasan seksual di UMM, di mana mahasiswa yang menjadi korban diharapkan berani melapor dan mengumpulkan bukti pendukung. "Kerahasiaan korban akan kami jamin sepenuhnya," tegasnya. Dr. Thatit mendorong setiap korban untuk melapor, karena ini merupakan langkah awal bagi Satgas PPKS untuk bertindak.

Mahasiswa baru menyimak dengan penuh perhatian dan banyak yang terlibat dalam diskusi, menanyakan prosedur pelaporan serta langkah-langkah perlindungan yang dapat diambil jika mereka atau teman-temannya menghadapi situasi semacam ini.

 

 

Program Kreativitas Mahasiswa oleh Tim Satgas FKIP

 

Selain itu, Pesmaba hari ketiga juga diisi dengan materi tentang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) oleh Dr. Husama, M.Pd., sebagai perwakilan Tim Satgas FKIP. PKM merupakan salah satu program unggulan yang dirancang untuk mendorong mahasiswa mengembangkan ide-ide kreatif dan inovatif dalam berbagai bidang.

Dr. Husama menjelaskan berbagai jenis PKM yang dapat diikuti mahasiswa, mulai dari PKM-Penelitian, PKM-Kewirausahaan, hingga PKM-Pengabdian kepada Masyarakat. "PKM adalah wadah yang tepat untuk melatih kreativitas, inovasi, serta kemampuan bekerja dalam tim. Mahasiswa UMM selalu didorong untuk mengikuti program ini karena bisa menjadi ajang unjuk prestasi di tingkat nasional dan internasional," jelasnya. Ia juga mengajak mahasiswa baru untuk aktif berpartisipasi dan memanfaatkan berbagai fasilitas yang tersedia di kampus untuk mendukung kreativitas mereka.

 

Mengembangkan Pola Pikir Kritis dan Jiwa Kewirausahaan

Sesi berikutnya diisi oleh Ode Rizqi Prabtama, S.Pd., M.Hum., seorang alumni FKIP yang kini sukses berkarier di bidang kewirausahaan dan pengembangan pendidikan. Materinya berjudul "Mengembangkan Pola Pikir Rasional Ilmiah dan Daya Kritis, serta Kreativitas dan Jiwa Kewirausahaan Mahasiswa."

Ode Rizqi menjelaskan pentingnya *critical thinking* atau berpikir kritis sebagai salah satu keterampilan utama yang harus dimiliki oleh setiap mahasiswa. "Berpikir kritis akan membantu kalian dalam menganalisis informasi, memecahkan masalah, dan membuat keputusan yang lebih baik, baik di akademik maupun dalam dunia kerja," ujarnya. Ia juga memberikan panduan tentang bagaimana mahasiswa bisa mengasah kemampuan berpikir kritis mereka dan menerapkannya dalam berwirausaha.

Menurutnya, kewirausahaan tidak hanya membutuhkan kreativitas, tetapi juga kemampuan berpikir kritis untuk melihat peluang dan tantangan. Materi ini sangat relevan bagi mahasiswa baru yang sedang merintis karier akademik dan ingin memanfaatkan peluang di masa depan.

Seperti hari-hari sebelumnya, mahasiswa baru FKIP UMM menunjukkan antusiasme yang tinggi dalam mengikuti rangkaian acara Pesmaba. Setiap sesi diwarnai dengan diskusi interaktif.

Dengan berakhirnya hari ketiga Pesmaba, diharapkan para maba FKIP UMM semakin siap menghadapi masa studi mereka dengan sikap yang kritis, kreatif, dan berani, terutama dalam menghadapi isu-isu penting seperti kekerasan seksual dan pengembangan potensi kewirausahaan. (*fd)

Shared: